Waymo vs Tesla: Perang Robotaxi Makin Sengit dengan Izin Baru di California


Waymo terlihat selama uji coba di San Francisco, California, AS, 9 Desember 2022. (f:reuters/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Waymo, perusahaan mobil otonom (self-driving) milik Alphabet, telah mendapatkan persetujuan dari otoritas California.
Dengan demikian, layanan robotaxi-nya semakin luas ke lebih banyak wilayah, termasuk Semenanjung San Francisco dan San Jose.
Langkah ini menandai perkembangan signifikan dalam industri kendaraan otonom, bersaing langsung dengan rencana robotaxi Tesla yang akan diluncurkan di Texas.
California Public Utilities Commission (CPUC) menyetujui permohonan Waymo untuk memperluas operasi robotaxi setelah menerima 23 dukungan tanpa adanya protes dari pemangku kepentingan.
Meski demikian, Waymo menyatakan bahwa perluasan layanan di San Francisco Bay Area tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Kami berkomitmen untuk menghadirkan layanan Waymo One ke lebih banyak wilayah di Bay Area, namun setiap ekspansi akan dilakukan secara bertahap,” ujar juru bicara Waymo.
Perusahaan belum memberikan timeline pasti terkait rencana perluasan ini. Demikian dikutip dari media Reuters, Selasa (20/5/2025).
Persaingan dengan Tesla dalam Layanan Robotaxi
Izin operasi Waymo ini muncul bersamaan dengan persiapan Tesla untuk meluncurkan layanan robotaxi berbayar di Austin, Texas, bulan depan.

Keterangan foto: Sebuah mobil Waymo self-driving drive melalui Los Angeles, California, AS, 12 Mei 2025. (f:reuters/mistar)
CEO Elon Musk juga mengumumkan rencana ekspansi ke California pada akhir tahun 2024.
Waymo saat ini merupakan satu-satunya perusahaan di AS yang mengoperasikan robotaxi sepenuhnya otonom (tanpa pengemudi) untuk penumpang berbayar.
Armada mereka mencakup lebih dari 1.500 kendaraan yang beroperasi di San Francisco, Los Angeles, Phoenix, dan Austin, dengan lebih dari 250.000 perjalanan setiap minggu.
Industri kendaraan self-driving menghadapi pengawasan ketat setelah insiden kecelakaan yang melibatkan robotaxi milik Cruise (General Motors) pada 2023. Waymo pun tidak luput dari sorotan.
Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA) meminta penarikan lebih dari 1.200 kendaraan Waymo untuk pembaruan perangkat lunak guna mencegah risiko tabrakan dengan objek statis seperti rantai dan gerbang.
NHTSA juga sedang menyelidiki kasus Tesla terkait kinerja kendaraan otonom dalam kondisi cuaca buruk.
Perluasan layanan Waymo dan persaingan dengan Tesla menunjukkan percepatan adopsi teknologi kendaraan self-driving. Namun, tantangan regulasi dan kepercayaan publik tetap menjadi kendala utama.
Dengan terus berkembangnya industri ini, konsumen dapat mengharapkan lebih banyak inovasi dalam transportasi otonom, meski keamanan dan regulasi harus tetap menjadi prioritas. (*)
PREVIOUS ARTICLE
Lindungi Data Biometrik Kamu! Jika Bocor, Tidak Bisa Diganti