Saturday, October 4, 2025
home_banner_first
SAINS & TEKNOLOGI

Sora 2: Video AI Mirip TikTok Bisa Pakai Wajah & Suara Pengguna

Sabtu, 4 Oktober 2025 15.09
sora_2_video_ai_mirip_tiktok_bisa_pakai_wajah_suara_pengguna

Sora OpenAI. (foto:appsapple/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

OpenAI kembali membuat gebrakan di dunia teknologi dengan meluncurkan Sora 2, aplikasi video berbasis AI yang diklaim jauh melampaui generasi sebelumnya.

Dirilis secara terbatas pada 30 September 2025 di Amerika Serikat dan Kanada, Sora 2 langsung menembus tiga besar aplikasi terpopuler di App Store, menarik perhatian publik bak fenomena awal TikTok.

Apa yang membuat Sora 2 berbeda? Aplikasi ini mampu menciptakan video realistis hanya dari teks (prompt), lengkap dengan audio sinkron, hukum fisika realistis, hingga gerakan halus rambut dan aliran air.

Salah satu fitur paling dibicarakan adalah Cameo, di mana pengguna bisa menambahkan wajah dan suara mereka sendiri ke dalam video AI, tentunya dengan kontrol privasi penuh.

Selain sebagai pembuat video, Sora 2 juga berfungsi sebagai platform sosial. Pengguna bisa menelusuri feed konten AI, memberikan like, membagikan, dan bahkan remix video orang lain. Semua video diberi watermark untuk memastikan transparansi dan meminimalisir penyalahgunaan.

CEO OpenAI, Sam Altman, juga menambahkan fitur baru yang memberi kontrol lebih besar bagi pemegang hak cipta, termasuk kemampuan memblokir penggunaan karakter mereka dan model monetisasi untuk kreator konten. Dengan inovasi ini, Sora 2 menawarkan peluang emas bagi kreator, pemasar, hingga dunia pendidikan untuk membuat konten lebih kreatif dan imersif.

Meski akses Sora 2 saat ini masih terbatas melalui undangan dan hanya tersedia di iOS, aplikasi ini memberi gambaran jelas tentang masa depan media sosial menggabungkan kecanggihan AI dengan tren video pendek, memungkinkan pengguna menciptakan konten berkualitas tanpa harus menguasai editing rumit.

Sora 2 membuktikan bahwa batas antara dunia nyata dan buatan semakin kabur, dan membuka pintu baru bagi inovasi kreatif di era digital. (**/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN