Tuesday, May 6, 2025
home_banner_first
SAINS & TEKNOLOGI

Sempat Viral di Bekasi, World App Ternyata Bermasalah di Negara Eropa

journalist-avatar-top
Selasa, 6 Mei 2025 09.55
sempat_viral_di_bekasi_world_app_ternyata_bermasalah_di_negara_eropa

ilustrasi world app. (f:net/mistar)

news_banner

Bekasi, MISTAR.ID

Aplikasi World App sempat mendapat sorotan khusus dari warganet di media sosial hingga viral. Lantaran aplikasi ini menjanjikan imbalan finansial capai Rp800 ribu hanya dengan memindai retina matanya.

Dalam sebuah unggahan yang viral di media sosial, terlihat antrean panjang di sebuah gerai bertuliskan 'World'. Dalam unggahan tertulis foto itu diambil di sebuah lokasi Narogong, Bekasi Timur.

Namun, pada Desember 2024, sebuah lembaga pengawas perlindungan data Spanyol (AEPD) mendesak World Coin menghapus data pemindaian retina mata yang telah mereka himpun sejak dimulainya proyek tersebut. Pasalnya, mereka menilai proyek Sam Altman itu bisa memicu masalah privasi di beberapa negara Eropa.

AEDP menyebut World Coin telah melanggar peraturan perlindungan data umum Uni Eropa. Pengadilan Tinggi Spanyol pada bulan Maret 2024 juga menekankan larangan sementara terhadap pemindaian retina mata yang dilakukan World Coin. Pengadilan menolak banding yang diajukan pemilik World Coin.

Diketahui, World ini merupakan aplikasi buatan Sam Altman, yang juga merupakan CEO OpenAI, perusahaan dibalik ChatGPT. Aplikasi World membagi layanan mereka menjadi empat, yakni World ID, World App, World Coin, dan World Chain.

World ID bekerja untuk membantu penggunanya masuk ke aplikasi mobile dan melakukan verifikasi online, sekaligus memastikan Anda adalah manusia dan bukan bot.

"World ID memungkinkan Anda untuk secara anonim dan aman memverifikasi bahwa Anda adalah manusia nyata dan unik (dan bukan bot) untuk verifikasi online yang mudah seperti masuk ke aplikasi sosial dan memastikan aktivitas online yang adil seperti voting atau membeli tiket konser," tulis di laman World.

Sementara itu, World App merupakan aplikasi yang digunakan untuk menyimpan World ID. Aplikasi ini juga bisa digunakan untuk aset digital, salah satunya uang digital, serta mengakses aplikasi mini.

Lalu, ada World Chain yang disebut sebagai blockchain yang dirancang untuk manusia sesungguhnya. World Chain dikatakan bersifat tanpa perlu izin, open source, dan dirancang untuk tata kelola komunitas.

Teranyar, World Coin merupakan mata uang kripto yang dapat digunakan dalam jaringan World. World Coin disebut dapat diklaim secara gratis untuk setiap individu yang mendaftar di World dan terverifikasi. Namun begitu, kehadiran World App tak luput dari kontroversi.

World App Didirikan oleh CEO OpenAI, Sam Altman pada tahun 2019 bertujuan untuk menciptakan sistem identitas global dengan mengajak orang-orang untuk memindai iris mata mereka dengan imbalan mata uang kripto gratis dan ID digital.

Pada 2022, sebuah investigasi dari MIT Technology Review menuding bahwa operasi World Coin masih jauh dari tujuan mulianya dan mengumpulkan data biometrik sensitif dari banyak kelompok rentan dengan imbalan uang tunai.

Tools for Humanity baru resmi menyatakan kehadirannya dan merilis produknya di Indonesia pada Februari 2025. Artinya, platform ini sudah beroperasi beberapa tahun sebelum secara resmi melakukan ekspansi ke Tanah Air.

World juga disebut telah melakukan pendekatan yang berbeda di berbagai negara untuk menggaet pendaftar. Sebagai contoh, mereka memberikan giveaway Airpods untuk orang-orang di Sudan yang ingin memindai retina mereka. (cnn/hm18)

REPORTER:

RELATED ARTICLES