Dosen Ilmu Politik USU: Adab Lebih Tinggi dari Ilmu, Mahasiswa Harus Jaga Etika Berpolitik

calon mahasiswa sedang melaksanakan ujian masuk perguruan tinggi. (foto:adilsitumorang/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Di tengah era kebebasan berpendapat, Dosen Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (USU), Ira Rizka Aisyah Lubis, mengingatkan mahasiswa untuk selalu menjunjung tinggi etika dan adab dalam berpolitik, terutama di lingkungan akademik.
Sebelum memulai kelas, Ira selalu menyampaikan prinsip utamanya kepada mahasiswa, yakni bahwa adab lebih tinggi daripada ilmu.
"Saya tidak terlalu peduli kalian pintar atau tidak. Aturan pertama di kelas saya adalah adab. Adab lebih tinggi dari ilmu, mari kita sepakati. Kalau kalian nonton TikTok di dalam kelas, silakan keluar. Saya menerapkan aturan-aturan seperti itu," ucapnya kepada MISTAR, Selasa (12/8/2025).
Ira menjelaskan bahwa mahasiswa Ilmu Politik memang dibiasakan mengikuti kelas debat dan berlatih berpikir kritis. Namun, ia menekankan pentingnya penggunaan bahasa yang sopan dan akademis dalam menyampaikan pendapat.
"Berdebat itu bagian dari proses belajar, tapi tetap harus tahu cara menyampaikannya dengan etika," katanya.
Menurutnya, berpikir kritis tanpa diimbangi dengan sikap yang santun dan etis akan menjadi kontraproduktif, apalagi di era digital yang sangat terbuka. Hal ini penting terutama bagi Generasi Z dan Generasi Alpha, yang sering dicap sebagai generasi serba instan dan kurang menghargai norma sosial.
Generasi Z Berpotensi, Tapi Perlu Pendekatan Baru
Sebagai lulusan Magister Hubungan Internasional Universitas Indonesia, Ira juga menegaskan bahwa Generasi Z bukanlah generasi gagal. Namun, ia mengakui bahwa dunia telah berubah, dan pendekatan terhadap pendidikan harus ikut menyesuaikan.
Menurutnya, metode belajar tradisional tidak sepenuhnya relevan bagi generasi saat ini. Oleh karena itu, pendidik harus mampu menyesuaikan metode pengajaran dengan perkembangan zaman, tanpa melupakan nilai-nilai dasar seperti etika dan karakter.
"Yang paling penting, mereka harus menyadari bahwa memiliki ilmu tanpa adab adalah hal yang sia-sia," ujarnya.
Ira berharap para mahasiswa mampu menjadi pribadi yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga matang secara moral dan sosial. Ia percaya bahwa perubahan besar akan datang dari generasi muda yang berilmu sekaligus beradab. (susan/hm27)