BPMP Sumut: Pendidikan Karakter Harus Diterapkan Juga pada Guru dan Kepala Sekolah

Kepala BPMP Sumatera Utara, Tajuddin Idris. (foto:susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sumatera Utara, Tajuddin Idris, menegaskan bahwa pendidikan karakter tidak hanya penting bagi peserta didik, tetapi juga harus diterapkan secara serius kepada guru, pengawas, hingga kepala sekolah.
Hal ini disampaikan dalam kegiatan Fasilitasi dan Advokasi Kebijakan Penguatan Karakter Tahun 2025 yang digelar oleh BPMP Sumut, Rabu (17/9/2025).
“Dalam tahun ini saja, sudah tujuh atau delapan kali media online memberitakan kasus perundungan maupun tindak kekerasan di sekolah. Yang terbaru, bahkan ada insiden kursi melayang di Mandailing Natal,” ujar Tajuddin.
Pendidikan Karakter Bukan Hanya untuk Murid
Ia menegaskan bahwa kejadian-kejadian tersebut menunjukkan bahwa pendidikan karakter tidak bisa hanya difokuskan kepada siswa, tetapi juga harus menyasar guru, orang tua, dan tenaga kependidikan lainnya.
“Guru pun butuh penguatan karakter dan coaching. Tidak cukup hanya memberi pengetahuan, tapi juga harus menjadi teladan,” katanya.
Tajuddin juga menyampaikan pentingnya nilai kejujuran sebagai pilar utama karakter. Ia mencontohkan penerapan disiplin di lingkungan kerja BPMP Sumut yang sangat ketat, terutama terkait integritas pegawai.
“Saya sampaikan kepada seluruh pegawai: jangan pegang barang milik orang lain, jangan ambil hak orang lain. Kalau saya lihat sendiri lewat CCTV, dan terbukti, hari itu juga saya pecat. Tidak ada ampun. Karena kami menjaga marwah BPMP,” ucapnya.
Capaian BPMP dan Program Penguatan Karakter
Sebagai lembaga yang terus berbenah, BPMP Sumut mencatatkan peningkatan pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga 363% pada tahun lalu. Selain itu, BPMP Sumut juga dinobatkan sebagai peringkat kedua terbaik oleh KPPN Medan I dalam laporan keuangan.
BPMP Sumut juga aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan penguatan karakter, baik secara daring maupun luring. Program-program tersebut antara lain Advokasi Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (G7KAIH), Workshop bersama pemerintah daerah dan sekolah, dan Sosialisasi Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025.
“Dalam waktu dekat, sesuai arahan dari Dirjen, kami akan mengevaluasi dampak implementasi program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di satuan pendidikan, termasuk yang diterapkan di rumah dan lingkungan masyarakat,” ujarnya.
Tajuddin berharap, pendidikan karakter menjadi gerakan bersama dalam membentuk generasi yang tangguh dan berintegritas menuju Indonesia Emas 2045.
“Jika karakter murid kita semakin kuat, Insya Allah bangsa dan negara ini akan semakin bersinar,” ujarnya. (susan/hm27)
PREVIOUS ARTICLE
Bupati Sergai Buka Jambore GTK, Ajak Guru Tanamkan Sopan Santun