Pematangsiantar, MISTAR.ID

Menjelang dua laga terakhir Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, fokus tertuju pada strategi Jepang yang sudah lolos, peluang krusial Indonesia, dan tekad Hiroki Sekine membuktikan diri.

Sekine Bertekad Manfaatkan Kesempatan Terakhir di Timnas Jepang

Hiroki Sekine tak ingin menyia-nyiakan kesempatan tampil di hadapan pelatih Hajime Moriyasu ketika Jepang menghadapi Australia dan Indonesia, pada 5 dan 10 Juni mendatang.

Pemain berusia 22 tahun yang baru saja mengalami degradasi dari Ligue 1 bersama Stade de Reims ini menyadari duel tersebut menjadi penentu nasibnya di tim nasional (timnas) Jepang.

"Saya masih belum bisa sepenuhnya melupakan hasil di Prancis. Tapi karena saya di sini, saya akan mengerahkan segala upaya. Saya harus fokus pada pertandingan ini," ujar Sekine, salah satu dari tujuh pemain baru yang dipanggil Moriyasu.

"Saya merasa ini adalah kesempatan terakhir. Jika performa saya buruk, mungkin saya tidak akan dipanggil lagi. Saya tidak tahu apa yang terjadi tahun depan, jadi saya ingin memberikan hasil terbaik," ujarnya lebih lanjut dengan penuh tekad.

Jepang, yang sudah memastikan tiket ke Piala Dunia 2026, akan bertandang ke Australia di Optus Stadium, Perth (5/6/2025), sebelum menjamu Indonesia di Stadion Sepak Bola Kota Suita (10/6/2025).

Timnas Indonesia Hadapi China dengan Keyakinan Tinggi

Sementara itu, Timnas Indonesia bersiap menghadapi laga krusial melawan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis (5/6/2025).

Pertandingan ini sangat menentukan perjalanan Indonesia meraih tiket Piala Dunia 2026 atau setidaknya lolos ke babak kualifikasi berikutnya.

Saat ini, Indonesia berada di peringkat keempat Grup C dengan 9 poin, terpaut 3 poin dari China di dasar klasemen.

Pelatih Patrick Kluivert menegaskan timnya akan tampil percaya diri dan mendominasi.

"Kami tidak mau terlalu fokus pada pemain-pemain China tertentu. Kami akan bermain sesuai kekuatan kami," tegasnya.

Namun, Kluivert harus kehilangan lima pemain penting:

- Sandy Walsh dan Ragnar Oratmangoen: Cedera.

- Marselino Ferdinan dan Maarten Paes: Akumulasi kartu kuning.

- Eliano Reijnders: Sedang menemani istri yang melahirkan di Belanda.

Absennya Maarten Paes membuka peluang besar bagi Emil Audero untuk melakukan debutnya di timnas.

Untuk mengisi posisi gelandang serang yang ditinggalkan Marselino, pilihan jatuh pada Egy Maulana Vikri, Ricky Kambuaya, atau Yakob Sayuri.

Strategi Rotasi Jepang Bikin Pelatih Australia dan Indonesia Bingung

Jepang akan menampilkan wajah sangat berbeda pada dua laga terakhir ini. Hajime Moriyasu memilih mengistirahatkan pemain inti dan memberikan kesempatan kepada pemain muda, memanggil delapan pemain tanpa caps dan 12 pemain dengan caps kurang dari sepuluh.

Meski ada beberapa nama berpengalaman seperti Wataru Endo dan Takefusa Kubo, keputusan ini menimbulkan kebingungan.

"Itu bukan skuad terbaik mereka," demikian komentar pelatih Australia, Tony Popovic.

"Saya penasaran tim mereka akan seperti apa. Saat kami main di Jepang dulu, starting XI-nya semua pemain Eropa. Sekarang mereka campur pemain J-League dan Eropa." Kebingungan serupa dirasakan pelatih Indonesia, Patrick Kluivert.

Popovic menegaskan pentingnya mengalahkan tim terbaik, "Kami harus berada dalam kondisi terbaik untuk mengalahkan tim terbaik Asia... untuk menjadi yang terbaik kami harus mengalahkan yang terbaik, dan merekalah timnya."

Komentar ini sejalan dengan tantangan yang juga dihadapi Indonesia saat bertemu Jepang nanti.

Kedua laga Jepang, melawan Australia di Perth (5/6/2025) dan Indonesia di Osaka (10/6/2025), memang tak lagi berpengaruh bagi "Samurai Biru" yang sudah kokoh di puncak grup, namun sangat menentukan bagi perjuangan Australia dan Indonesia.

Demikian informasi dihimpun dari berbagai sumber terpercaya, pada Selasa (3/6/2025). (*)