Harga Tiket PSG vs Real Madrid 275 Kali Lebih Mahal dari Fluminense vs Chelsea, Ini Alasannya

Ilustrasi, Harga Tiket PSG vs Real Madrid 275 Kali Lebih Mahal dari Fluminense vs Chelsea. (foto:ai/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Perbedaan mencolok antara harga tiket laga PSG vs Real Madrid dan Fluminense vs Chelsea menarik perhatian publik.
Selisihnya mencapai 275 kali lipat, menimbulkan pertanyaan: apa faktor yang menyebabkan jurang harga sebesar ini?
1. PSG vs Real Madrid: Tiket Termahal Capai US$3.667,50 (~Rp59,5 Juta)
A. Popularitas dan Daya Tarik Global
Laga antara Paris Saint-Germain dan Real Madrid dianggap sebagai duel raksasa sepak bola Eropa.
Rivalitas mereka makin panas sejak isu Superliga dan transfer Kylian Mbappé ke Madrid.
Khususnya di Amerika Serikat, Real Madrid memiliki basis suporter kuat. Dalam beberapa pertandingan sebelumnya, kehadiran penonton bisa mencapai 60.000 orang.
B. Sistem Dynamic Pricing dan Permintaan Tinggi
FIFA menggunakan skema dynamic pricing—harga ditentukan berdasarkan permintaan.
Untuk laga ini, permintaan luar biasa tinggi sehingga harga melonjak drastis, bahkan untuk kategori kursi reguler.
Apalagi, duel ini dilabeli sebagai “Mbappé kontra mantan klubnya,” menambah daya tarik dan membuat tiket kategori premium sangat eksklusif.
2. Fluminense vs Chelsea: Tiket Termurah Cuma US$13,40 (~Rp217 Ribu)
A. Minat Penonton yang Rendah
Awalnya, harga tiket laga ini dipatok sekitar US$473,90, namun karena animo publik minim, harga turun drastis menjadi hanya US$13,40 setelah 72 jam.
Faktor utamanya: Chelsea dan Fluminense belum memiliki daya tarik besar di pasar Amerika seperti PSG dan Madrid.
B. Strategi Pengisian Tribun
Untuk menghindari stadion sepi, FIFA menurunkan harga secara agresif, bahkan disebut-sebut lebih murah dari harga segelas bir—sebuah sindiran yang ramai diberitakan media Norwegia dan Swedia.
Model ini bertujuan agar stadion MetLife tetap penuh, meski pertandingan ini tidak dianggap “seksi” oleh mayoritas penonton lokal.
3. Faktor Pembeda Antara Kedua Pertandingan
A. PSG vs Real Madrid:
- Duel top Eropa, fanbase global kuat.
- Permintaan tiket : sangat tinggi.
- Dynamic Pricing : harga premium dan eksklusif.
- Strategi penjualan : menjaga eksklusivitas.
B. Fluminense vs Chelsea:
- Popularitas terbatas di Amerika Serikat.
- Permintaan tiket : sangat rendah.
- Dynamic Pricing : Harga murah dan volume tinggi.
- Strategi penjualan : fokus pengisian kapasitas.
4. Dampak bagi Penonton
- Penggemar PSG dan Madrid: Walau mahal, ini jadi pengalaman prestisius dan langka bagi fans sejati.
- Penonton umum dan kasual: Tiket murah Fluminense–Chelsea memberikan kesempatan nonton langsung sepak bola Eropa bagi keluarga, turis, dan fans baru.
5. Intisari Strategi Dynamic Pricing
- Dynamic Pricing: Harga disesuaikan secara real-time berdasarkan permintaan, bukan harga tetap.
- Segmentasi Pasar: Laga populer diberi harga tinggi, laga kurang diminati diberi harga sangat rendah.
- Optimasi Stadion: Tujuannya satu: semua kursi terisi, atmosfer tetap hidup.
6. Kesimpulan: Kombinasi Antara Pasar, Popularitas, dan Strategi
- PSG vs Real Madrid: Permintaan tinggi + strategi eksklusif = tiket super mahal.
- Fluminense vs Chelsea: Minat rendah → harga super murah untuk menarik penonton.
Ini adalah bukti bagaimana strategi tiket FIFA sangat bergantung pada popularitas klub, tingkat permintaan, dan target pengisian stadion.
Dengan sistem dinamis, FIFA menciptakan dua pengalaman berbeda dalam satu turnamen yakni pertandingan terasa elitis dan eksklusif, yang lainnya merakyat dan inklusif.
Artikel ini dikurasi dari berbagai sumber media terpercaya dengan bantuan teknologi Artificial Intelligence (AI). (*)