Celtic Dibantai Ajax 5-1 di Como: 5 Hal yang Kami Pelajari dari Kekalahan Memalukan Ini

Celtic kalah telak melawan Ajax di Como (Foto: Istimewa/Mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Di balik latar Danau Como yang indah, Celtic justru mengalami malam yang pahit setelah dihajar Ajax 5-1 dalam laga pramusim yang penuh kejutan. Pertandingan ini benar-benar jadi dua babak berbeda, dengan Celtic tampil cukup meyakinkan di babak pertama namun hancur total di babak kedua.
Hyunjun Yang hampir membuka skor lebih awal, namun tembakannya hanya membentur mistar. Benjamin Nygren dan Daizen Maeda juga tampil impresif, memberikan ancaman konstan dari sisi sayap. Tapi justru Ajax yang unggul lebih dulu lewat Steven Berghuis, sebelum Yang membalas dan menutup babak pertama dengan skor imbang 1-1.
Namun, semua berubah usai jeda. Brendan Rodgers melakukan dua pergantian, tapi justru kebobolan di detik-detik awal babak kedua lewat Davy Klaassen. Setelah itu, Celtic seolah kehilangan arah. Gol kedua Berghuis, tendangan roket Aaron Bouwman, dan penyelesaian klinis Rayane Bounida memastikan Celtic tersungkur dengan skor akhir 5-1.
Berikut lima hal yang bisa dipelajari dari kekalahan ini:
1. Tierney dan Nygren Jadi Titik Terang Babak Pertama
Kieran Tierney tampil solid di lini belakang sekaligus kreatif dalam membangun serangan. Ia berperan dalam terciptanya gol penyama lewat umpan terobosan ke Reo Hatate. Sementara itu, Nygren menunjukkan potensi sebagai pemain sayap eksplosif. Meski gagal mencetak gol, performanya menjanjikan.
2. Misteri Shin Yamada dan Pergantian Susunan Pemain
Penggemar Celtic dibuat bingung setelah nama Shin Yamada dicoret dari daftar susunan pemain tak lama setelah diumumkan. Hingga peluit akhir, tidak ada penjelasan resmi dari klub maupun dari Brendan Rodgers. Absennya pemain yang digadang-gadang punya kecepatan setara Maeda ini memunculkan banyak spekulasi.
3. Ajax Mengekspos Kelemahan Pertahanan Celtic
Kekacauan di lini belakang menjadi sorotan utama. Carter-Vickers dan Scales gagal menjaga kedisiplinan, sementara Schmeichel beberapa kali ditinggalkan tanpa perlindungan. Gol-gol Ajax sebagian besar datang dari bola pantul atau kesalahan elementer, menandakan kurangnya koordinasi antar pemain bertahan.
Baca Juga: Raphael Varane Segera Bergabung ke Como 1907
4. Celtic Butuh Investasi Besar di Bursa Transfer
Rodgers mungkin telah mendatangkan tujuh pemain baru, tapi pertandingan ini membuktikan bahwa itu belum cukup. Setidaknya satu penyerang utama, dua winger, dan satu bek tengah berkualitas masih dibutuhkan jika Celtic ingin bersaing di Liga Champions.
5. Ini Baru Pramusim, Tapi Alarm Sudah Berbunyi
Meski ini masih pramusim, kekalahan telak tetap menjadi sinyal peringatan. Rodgers harus segera menemukan starting XI ideal dan memperbaiki transisi permainan. Ujian sesungguhnya akan datang saat menghadapi Al-Ahli dan pembukaan Liga Skotlandia melawan St Mirren hanya dalam waktu 10 hari.
Celtic punya potensi, tapi juga memiliki masalah mendasar. Kekalahan dari Ajax di Como adalah tamparan keras yang, jika diresapi dengan benar, bisa menjadi titik balik. Namun jika dibiarkan, bisa jadi awal musim yang penuh tekanan untuk sang juara bertahan.(*)
PREVIOUS ARTICLE
Empat Wakil Indonesia Melaju ke Perempat Final China Open 2025BERITA TERPOPULER









