Tapanuli Tengah, MISTAR.ID

Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda dan Masyarakat Tapanuli Tengah Bersatu turun ke jalan dan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Tapanuli Tengah, Selasa siang (2/9/2025).

Massa bergerak dari Lapangan GM Panggabean, Jalan FL Tobing, sambil membawa spanduk bertuliskan “Jangan Hambat Pembangunan Tapteng Ini.” Aksi dikawal langsung Kapolres Tapteng, AKBP Wahyu Endrajaya, bersama ratusan personel kepolisian.

Dalam orasinya, para demonstran menolak rencana penambahan tunjangan anggota DPRD, yang dinilai tidak pantas di tengah anggaran daerah yang terbatas. Mereka juga menuding DPRD lamban menetapkan RAPBD Tapteng 2025, serta lebih banyak mempermasalahkan hal-hal kecil ketimbang fokus pada kepentingan rakyat.

Massa juga mempertanyakan kejelasan penggunaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional sebesar Rp70 miliar yang dipinjam pemerintah daerah dari PT Sarana Multi Infrastruktur. Hingga kini, dana tersebut belum jelas penggunaannya, sementara DPRD sebagai lembaga pengawas tidak membahasnya secara terbuka.

Selain itu, demonstran menyoroti dugaan penggelapan aset daerah berupa mobil dinas yang menyeret oknum anggota DPRD. Mereka menilai lembaga dewan menutup mata dan gagal menjalankan fungsi legislasi, anggaran, maupun pengawasan.

Massa menegaskan DPRD Tapteng telah kehilangan kepercayaan publik karena tidak transparan dan tidak berpihak kepada rakyat. Kondisi ini dinilai berpotensi merusak stabilitas pemerintahan daerah.

Tuntutan demonstran akhirnya diterima sejumlah pimpinan DPRD Tapteng, termasuk Wakil Ketua Joneri Sihite dari Fraksi Golkar, Joshua Habeahan dan Antonius Hutabarat dari Fraksi Nasdem, serta Herman Hulu dari Fraksi Gerindra. Mereka berjanji akan membahas seluruh aspirasi yang disampaikan massa.(Feliks/hm21).