Thursday, September 4, 2025
home_banner_first
NEWS ROOM

Newsroom: Kejari Sibolga Didemo, Dukun Diminta Usir Roh Jahat Korupsi

journalist-avatar-top
Senin, 1 September 2025 15.23
newsroom_kejari_sibolga_didemo_dukun_diminta_usir_roh_jahat_korupsi

Newsroom: Kejari Sibolga Didemo, Dukun Diminta Usir Roh Jahat Korupsi

Newsroom: Kejari Sibolga Didemo, Dukun Diminta Usir Roh Jahat Korupsi

news_banner

Sibolga, MISTAR.ID

Ratusan massa Gerakan Masif Perjuangan Rakyat, atau Gempar, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Negeri Sibolga, Kamis 28 Agustus 2025.

Demo kali ini menarik perhatian publik, karena tidak hanya berisi orasi dan tuntutan, tetapi juga menghadirkan seorang dukun untuk melakukan ritual pengusiran roh jahat.

Dukun bernama Oppung Daftar Pasaribu, dengan ulos terikat di kepalanya, menyalakan kemenyan, mengucapkan mantra, lalu menyiram air bunga yang telah didoakan ke pagar kantor kejaksaan.

Menurutnya, roh-roh jahat berada di sekitar kantor tersebut, dan dianggap mempengaruhi para jaksa sehingga tidak jujur serta enggan menegakkan hukum.

Massa Gempar yang merupakan gabungan tujuh Lembaga Swadaya Masyarakat, menuntut Kepala Kejari Sibolga dicopot dari jabatannya.

Mereka menilai, Kajari Syaiful Alam Yuliatana, gagal dan tidak tegas dalam memberantas praktik korupsi di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga.

Selain itu, massa juga mendesak agar Kejari mengusut tuntas dugaan korupsi dana BOS tahun 2024 di sejumlah sekolah, termasuk SMA Negeri 1 Kolang, SMP Negeri 1 Manduamas, dan SMP Negeri 7 Sibolga.

Tak hanya itu, massa aksi juga menyoroti dugaan penyalahgunaan dana desa, yang diperkirakan merugikan keuangan negara hingga ratusan juta rupiah.

Situasi sempat memanas ketika Kasi Pidsus Kejari, Jeferson Hutagaol, terlihat menghadang massa di depan kantor.

Namun ketegangan akhirnya mereda setelah perwakilan pengunjuk rasa diterima untuk berdialog dengan Kasi Datun, Puriman Harefa.

Sayangnya, pertemuan itu tidak menghasilkan kesepakatan apapun, karena pihak Kejari tidak mampu memberikan jawaban atas tuntutan massa.

Koordinator aksi, Simon Situmorang, menegaskan, jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, Gempar akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar pada 2 September mendatang, tepat di hari ulang tahun Adhyaksa. (Feliks/hm21).

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN