Wednesday, September 3, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Sri Mulyani Bicara Soal Rumah Dijarah: Rasa Aman Hingga Lukisan 17 Tahun Hilang

journalist-avatar-top
Rabu, 3 September 2025 16.31
sri_mulyani_bicara_soal_rumah_dijarah_rasa_aman_hingga_lukisan_17_tahun_hilang

Sri Mulyani tanggapi soal penjarahan rumahnya (Foto: Istimewa/Mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Menteri Keuangan Sri Mulyani akhirnya bersuara mengenai peristiwa penjarahan di rumah pribadinya yang terjadi pada akhir pekan lalu saat aksi demonstrasi berujung kerusuhan.

Dalam unggahan di akun Instagram, sang Bendahara Negara mengaku kehilangan banyak hal akibat kejadian tersebut. Tidak hanya barang, tetapi juga rasa aman, kepastian hukum, dan nilai kemanusiaan.

Salah satu barang yang dicuri adalah lukisan cat minyak bunga yang dibuatnya 17 tahun lalu. Sri Mulyani mengungkap bahwa lukisan itu lahir dari proses kontemplasi panjang, sehingga memiliki nilai emosional yang tak ternilai.

“Seorang laki-laki berjaket merah memakai helm hitam terlihat memanggul lukisan itu. Dia dengan percaya diri keluar dari rumah saya yang menjadi target penjarahan,” tulis Sri Mulyani, Rabu (3/9/2025).

Ia menggambarkan lukisan tersebut raib bersama lenyapnya rasa aman dan kepastian hukum di negeri ini. “Hilang hukum, hilang akal sehat, hilang peradaban,” ungkapnya.

Meski begitu, Sri Mulyani menegaskan bahwa yang lebih menyedihkan adalah hilangnya nyawa rakyat Indonesia akibat kerusuhan tersebut. Ia menyebut sejumlah nama korban yang gugur dan menegaskan bahwa kehilangan itu jauh lebih berat dibanding harta benda.

“Korban jiwa manusia tak akan pernah tergantikan,” tulisnya.

Sri Mulyani berharap tragedi ini menjadi pelajaran bersama agar bangsa Indonesia tetap menjaga perdamaian dan persatuan. “Indonesia adalah rumah kita bersama. Jangan biarkan kekuatan yang merusak menang,” tegasnya.

Diketahui, selain rumah Sri Mulyani, penjarahan juga menimpa rumah beberapa tokoh, di antaranya anggota DPR Ahmad Sahroni, Eko Hendro Purnomo, dan publik figur Surya Utama atau Uya Kuya.(*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN