Jakarta, MISTAR.ID

Presiden Prabowo Subianto mencopot Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Namun, pengganti Dito masih belum diumumkan hingga kini.

Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian, sebagai mitra kerja Kemenpora memberikan beberapa catatan terhadap sosok Menpora yang baru. Menpora baru harus bisa meneruskan hal-hal baik yang sudah dijalankan Dito.

“Siapa pun menteri yang nanti ditunjuk oleh Presiden ya, kami berharap tentunya menteri ini bisa ikut menjaga hal-hal yang sudah diputuskan sebagai langkah-langkah strategis yang perlu dijaga, dipertahankan,” ucap Hetifah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, seperti dikutip, Kamis (11/9/2025).

Misalnya dari sisi prestasi, lanjutnya, tentu kan sudah pada tahap yang sebenarnya cukup membanggakan ya.

"Kita ingin kalau dari sisi olahraga prestasi ya harus lebih baik lagi. Terus mungkin kita sudah punya Undang-Undang Keolahragaan. Pasti itu harus diterapkan,” ujarnya.

Hetifah mengatakan, Menpora baru harus bisa membagi fokus ke masalah kepemudaan. Bukan hanya soal olahraga.

“Khususnya untuk kepemudaan, saat ini anggarannya sangat kecil, tetapi kita ingin siapa tahu nih ya, tergantung nanti menterinya siapa, memberikan perhatian lebih untuk kepemudaan. Jadi mungkin itu hal yang harus kita perbaiki atau kita tingkatkan,” ucap politikus Golkar ini.

Selain itu, dia menuturkan Menpora baru harus bisa menyelesaikan masalah yang terjadi di dunia olahraga. Contohnya dualisme kepemimpinan yang terjadi di organisasi-organisasi.

“Tapi kalau dari sisi olahraga mungkin beberapa PR juga. Misalnya dualisme-dualisme yang belum selesai. Atau mungkin soal peraturan menteri yang terkait dengan KONI. Itu mau seperti apa, begitu ya,” kata Hetifah.

Menurutnya, itu nanti menjadi PR bagi menteri yang baru. "Hal-hal yang masalah dipecahkan. Seperti tadi itu kan, dualisme pemecahannya bagaimana? Kalau dibekukan terus, kita enggak bisa,” tuturnya.

Hetifah berharap Presiden segera bisa melantik Menpora baru. Namun semua keputusan kembali di tangan Presiden.

“Kita berharap semakin cepat semakin bagus. Tapi tentu kembali lagi kepada situasi yang dihadapi di Istana, kapan yang paling tepat melantik. Mungkin juga Presiden cari waktu,” ucapnya. (*/hm18)