Jakarta, MISTAR.ID

Jabatan Letnan Jenderal Kunto Arief Wibowo kini menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat Kunto dari Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I.

Pergeseran ini, menurut Kepala Pusat Penerangan TNI Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi sesuai dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025. Mutasi disebut menjadi bagian sistem pembinaan karir militer.

Sedangkan dari sisi lain, pengamat politik sekaligus CEO Point Indonesia, Karel Susetyo mengatakan mutasi Kunto tidak hanya karena sistem pembinaan. Namun karena alasan politik.

“Sebab, ia (Kunto) dimutasi setelah pernyataan sikap Forum Purnawirawan TNI yang berisi delapan tuntutan politik beredar di masyarakat. Ini melibatkan ayah Kunto, Jenderal (Purn) Try Sutrisno,” kata Karel dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/5/2025), dilansir dari Tempo.

Menurutnya, alasan pembinaan karir tidak sesuai dengan sistem meritokrasi di TNI selama ini.

“Apalagi TNI terkenal dengan pembinaan karir dan SDM terbaik di Indonesia,” tuturnya.

Menurut Karel, keterlibatan Try Sutrisno dalam gerakan politik seharusnya tidak dikaitkan dengan posisi dan kinerja anaknya di TNI.

“Sayang kalau sampai isu politik sampai mengganggu karir yang bersangkutan. Apalagi yang dilakukan oleh Try Sutrisno adalah hal yang sah dan legal dalam kerangka partisipasi demokrasi di Indonesia,” ujar dia.

Forum Purnawirawan TNI-Polri sendiri terdiri dari 103 jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel. Seluruhnya mengajukan sejumlah tuntutan politik, termasuk usulan pencopotan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka oleh MPR.

Tokoh-tokoh yang terlibat dalam forum ini antara lain Jenderal (Purn) Try Sutrisno, Jenderal (Purn) Fachrul Razi, Jenderal (Purn) Tyasno Soedarto, Laksamana (Purn) Slamet Soebijanto, dan Marsekal (Purn) Hanafie Asnan. (tempo/hm20)