Keributan Tiga Turis Tunisia dan Warga Nusa Penida Viral, Polisi: Sudah Damai

Tangkapan layar video keributan turis dengan warga di Nusa Penida (Foto: Istimewa/Mistar)
Bali, MISTAR.ID
Sebuah insiden memalukan melibatkan tiga warga negara asing (WNA) menghebohkan dunia maya usai video mereka terlibat keributan dengan warga lokal di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali beredar luas di media sosial. Dalam rekaman tersebut, tampak ketegangan antara para turis dan masyarakat sekitar yang berujung pada aksi saling pukul dan teriakan penuh emosi.
Kejadian bermula ketika seorang turis pria yang mengenakan kaus putih membonceng seorang perempuan berbaju merah dengan sepeda motor. Mereka mencoba melaju melewati kerumunan warga, namun laju mereka terhalang. Ketegangan pun tak terelakkan. Si perempuan bule terdengar berteriak lantang, "I hate you struggling my man!" sambil menuding warga telah memukul mereka.
Belum selesai dengan satu ketegangan, seorang pria asing lainnya yang mengenakan kaus putih diketahui sebagai adik dari sang pengendara moto tiba-tiba menabrakkan motornya ke sebuah mobil pikap yang terparkir. Aksi itu memicu kemarahan warga, dan bak percikan api, situasi berubah menjadi perkelahian terbuka. Pria bule tersebut kemudian turun dari motornya dan memukuli beberapa warga yang mencoba menghentikannya.
Dalam video, sang perempuan berusaha melerai dan berteriak "Stop, stop!" namun ketegangan sudah terlanjur membesar. Pasangan yang semula hendak pergi bahkan kembali ke lokasi, menambah ketegangan suasana.
Kanit Reskrim Polsek Nusa Penida, Iptu I Putu Fery Seputra, membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, keributan itu terjadi pada Kamis (3/7/2025) dan melibatkan tiga WNA asal Tunisia: pasangan suami istri serta adik laki-lakinya.
“Benar, telah terjadi perkelahian antara oknum WNA dan warga lokal. Itu murni karena kesalahpahaman,” jelas Iptu Fery.
Menurut penelusuran kepolisian, insiden bermula saat rombongan turis tengah melintasi Jalan Dusun Baledan menuju objek wisata Kelingking Beach. Mereka merasa tersinggung karena sebuah mobil Avanza hitam mencoba menyalip. Merasa dirugikan, para WNA itu menghentikan laju mobil dan memukul kaca kendaraan tersebut. Bahkan, mereka disebut sempat mengambil batu untuk mengintimidasi pengemudi.
Keributan itu memicu perhatian warga sekitar dan pengemudi wisata lain yang berada di lokasi. Situasi memanas dan kericuhan pun tak terhindarkan.
Meski sempat memanas, pihak kepolisian menyatakan bahwa masalah ini telah diselesaikan secara kekeluargaan. Kedua pihak sepakat berdamai di Mapolsek Nusa Penida tanpa melanjutkan ke jalur hukum.
“Tidak ada laporan resmi. Sudah diselesaikan secara damai dan tidak berlanjut ke proses hukum,” ujar Fery menegaskan.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya etika dan kontrol emosi, baik bagi turis asing maupun warga lokal, terutama di kawasan wisata yang sensitif terhadap reputasi pariwisata. (*)