Wednesday, August 20, 2025
home_banner_first
NASIONAL

BI Rate Turun ke 5%, Kredit Masih Lesu, Bank Hati-Hati

journalist-avatar-top
Rabu, 20 Agustus 2025 15.47
bi_rate_turun_ke_5_kredit_masih_lesu_bank_hatihati

Ilustrasi, BI Rate Turun ke 5%. (foto:dokumentasi/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Bank Indonesia (BI) resmi menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,00 persen, usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 19–20 Agustus 2025.

Tak hanya itu, suku bunga Deposit Facility juga diturunkan ke 4,25 persen, sementara Lending Facility turun ke 5,75 persen.

Inflasi Terkendali, Nilai Tukar Stabil

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa kebijakan ini selaras dengan prakiraan inflasi 2025–2026 yang masih dalam sasaran 2,5% ±1%, serta sebagai langkah antisipatif menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global.

“Penurunan suku bunga ini bertujuan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Perry dalam konferensi pers hasil RDG BI, Rabu (20/8/2025).

Inflasi Juli 2025 Masih Terkendali

Berdasarkan data BI, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2025 tercatat di angka 2,37 persen (yoy). Rinciannya:

- Inflasi inti: 2,32 persen (yoy)

- Inflasi volatile food: 3,82 persen (yoy)

- Inflasi administered prices: 1,32 persen (yoy)

Penurunan ini ditopang oleh:

- Konsistensi kebijakan moneter

- Stabilitas harga pangan global

- Ketersediaan pasokan pangan dalam negeri

- Kolaborasi pengendalian inflasi melalui TPIP dan TPID.

Kredit Melambat, Likuiditas Longgar

BI mencatat bahwa pertumbuhan kredit perbankan pada Juli 2025 mencapai 7,03 persen (yoy), melambat dari Juni yang tercatat 7,77 persen (yoy).

Dari sisi penawaran:

- Likuiditas perbankan tetap longgar

- Suku bunga menurun

- Namun, bank masih selektif dan berhati-hati

- Dana lebih banyak ditempatkan pada instrumen surat berharga

- Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7 persen (yoy)

Dari sisi permintaan:

- Kredit ditopang oleh sektor ekspor seperti pertambangan dan perkebunan

- Sektor transportasi, industri, dan jasa sosial juga memberi kontribusi

- Namun, permintaan umum masih terbatas karena pelaku usaha lebih memilih pembiayaan internal.

Rincian Pertumbuhan Kredit:

- Kredit konsumsi: naik 8,11 persen (yoy)

- Kredit modal kerja: tumbuh 3,08 persen (yoy)

- Kredit investasi: tumbuh pesat, 12,42 persen (yoy)

- Pembiayaan syariah: tumbuh 8,31 persen (yoy)

- Kredit UMKM: tumbuh paling rendah, 1,82 persen (yoy)

BI Siap Lanjutkan Stimulus

“Ke depan, BI akan terus mencermati peluang penurunan suku bunga lebih lanjut dan memperkuat sinergi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) guna mendorong kredit dan pembiayaan,” tutur Perry mengakhiri.

Artikel ini ditulis dan diedit dengan dukungan teknologi Kecerdasan Buatan (AI), serta merujuk pada berbagai sumber terpercaya. (*)

REPORTER: