Friday, May 16, 2025
home_banner_first
MEDAN

Perayaan Paskah Nasional 2025, Merefleksikan Jejak Misionaris di Sumut

journalist-avatar-top
Kamis, 15 Mei 2025 20.41
perayaan_paskah_nasional_2025_merefleksikan_jejak_misionaris_di_sumut

Jalan salib yang berlangsung dari GBKP Simpang Tuntungan menuju Rumah Persembahan GBI. (f:susan/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Perayaan Paskah Nasional 2025 yang berlangsung di Rumah Persembahan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Tuntungan bertujuan untuk merefleksikan peran penting para misionaris di Sumatera Utara (Sumut).

Pembina Panitia Paskah Nasional 2025, Rustam Effendy Nainggolan, menyebutkan beberapa tokoh misionaris yang dikenang dalam kegiatan ini meliputi Ingwer Ludwig Nommensen di Toba, HC Kruyt di Karo, Ernst Ludwig Denninger di Nias, Munson dan Lyman di Tapanuli Utara.

“Di atas dasar itu maka gerakan-gerakan yang cukup masif saya lihat sangat banyak dilakukan di Sumatera Utara,” katanya.

Pada April lalu, napak tilas telah dilaksanakan di sembilan lokasi pada tujuh kabupaten/kota di Sumut. Para misionaris ini yang memberikan pengaruh besar bagi perkembangan iman Kristiani.

RE Nainggolan (kiri) bersama Jadi Pane saat diwawancarai. (f:susan/mistar)

Pembina yang akrab disapa RE Nainggolan itu berharap melalui perayaan ini, seluruh umat yang hadir dapat menempatkan diri sebagai integral dari masyarakat Indonesia. Dia menekankan agar masyarakat senantiasa rendah hati sebagaimana Kristus Yesus yang rela berkorban.

“Di atas itu jugalah kita melaksanakan kegiatan bakti sosial dan pengobatan gratis. Sehingga masyarakat semakin dapat merasakan betapa pengorbanan itu adalah sesuatu yang sangat penting untuk kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.

Dia menuturkan pengobatan gratis yang digelar pada perayaan ini diperkirakan menjangkau sekitar 3.000 warga.

“Ini adalah suatu momen yang sangat besar untuk membangun semangat kebersamaan sekaligus juga persaudaraan. Karena dalam ikutnya FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), itu suatu bukti betapa kita semua bersaudara di Sumatera Utara,” tuturnya.

RE juga menegaskan agar kesombongan, kecongkakan dan tinggi hati harus dihindari, serta menjadi pribadi yang budi baik di tengah masyarakat.

Sementara, Wakil Sekretaris Panitia, Jadi Pane mengatakan perayaan Paskah Nasional ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan di tempat berbeda setiap tahunnya.

“Untuk lokasi perayaan paskah nasional tahun depan akan ditentukan besok (pada acara puncak), penentuannya oleh FUKRI (Forum Umat Kristiani Indonesia),” ucap Jadi. (Susan/hm18)

REPORTER:

RELATED ARTICLES