Kecam Pembakaran Rumah Warga di Belawan, Ustaz Nabawi: Ini Darurat Moral

Ustadz Mhd Nabawi. (foto: kamaluddin/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Tawuran brutal yang terjadi di kawasan Belawan, tepatnya antara kelompok warga Kampung Kolam dan pemuda Kampung Kurnia melawan warga Lingkungan 11, menuai kecaman keras dari berbagai pihak. Insiden yang terjadi, Jumat (22/8/2025), dini hari ini tak hanya menyebabkan dua rumah warga tak bersalah hangus dibakar, tapi juga melukai seorang anggota kepolisian akibat terkena serpihan kaca.
Salah satu kecaman tegas datang dari tokoh agama Belawan, Ustaz Mhd Nabawi, yang dikenal sebagai pendakwah aktif di Belawan dan berbagai wilayah di Jakarta serta Pulau Jawa.
“Saya tidak bisa diam. Ini bukan lagi sekadar pelanggaran hukum, ini sudah darurat moral. Anak-anak kita sekarang tidak takut lagi berbuat dosa, tidak hormat pada orang tua, tidak takut hukum, dan bahkan tak malu kepada Allah Azza Wa Jalla,” ujarnya, Jumat (22/8/2025).
Menurutnya, maraknya tawuran dan penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda saat ini tak lepas dari lemahnya kontrol sosial, longgarnya peran orang tua, minimnya keteladanan tokoh masyarakat, serta sikap apatis sebagian aparat.
“Kalau pemuda kita sibuk tawuran dan mengisap sabu, lalu siapa yang akan jaga negeri ini besok? Jangan cuma sibuk cari kambing hitam. Semua pihak punya andil—orang tua, tokoh agama, masyarakat, aparat, bahkan pejabat pemerintahan,” katanya.
Ustaz Nabawi juga mendesak Polres Pelabuhan Belawan untuk bertindak lebih tegas dan tidak sekadar hadir untuk membubarkan keributan. Ia mendorong adanya patroli rutin, pendekatan preventif ke sekolah dan masjid, serta pemberdayaan remaja melalui kegiatan positif.
“Kita jangan cuma jadi pemadam kebakaran. Hadir sebelum api membesar. Bina anak-anak muda kita. Dudukkan mereka di majelis ilmu. Anak-anak yang terlibat tawuran harus segera disadarkan akalnya,” ucapnya.
Sebagai penutup, Ustaz Nabawi menyerukan kolaborasi nyata antara ulama, umara (pemerintah), dan umat. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangkitkan Belawan sebagai wilayah yang damai dan diberkahi, bukan sebagai 'sarang' tawuran dan narkoba.
“Jangan tunggu anak kita sendiri yang jadi korban baru kita menjerit. Semua harus turun tangan. Bangkitkan Belawan sebagai daerah berkah, bukan daerah konflik,” tuturnya. (kamaluddin/hm24)