Monday, May 19, 2025
home_banner_first
MEDAN

Imigrasi: Kendala Paspor Haji 2025 Akibat Data Tidak Sinkron

journalist-avatar-top
Senin, 19 Mei 2025 17.28
imigrasi_kendala_paspor_haji_2025_akibat_data_tidak_sinkron

Riska III Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Kualanamu, Sukamto. (f: amita/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Kantor Imigrasi mengatakan sejumlah kendala dalam proses pembuatan paspor bagi jemaah haji 2025. Kendala tersebut dinilai tidak terlalu signifikan dan sebagian besar disebabkan oleh ketidaksesuaian data antara KTP dan dokumen pendukung lainnya.

“Misalnya di kartu identitas berbeda dengan dokumen lain. Jadi, kita perlu melakukan sinkronisasi data," ujar Kasi Riska III Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Kualanamu, Sukamto saat menjadi narasumber pada Podcast Media Center Haji Embarkasi Medan, Senin (19/5/2025).

Imigrasi sendiri sudah tidak melakukan pemeriksaan dan pengecapan paspor saat jemaah akan berangkat ke Tanah Suci.

“Biasanya, orang yang keluar masuk Indonesia harus melalui tempat pengesahan imigrasi, termasuk bandara dan pelabuhan. Dalam pelaksanaan Haji kami tidak melakukan itu. Kami melakukan pemeriksaan dan pengecapan paspor sebelum keberangkatan mereka," katanya.

Lebih lanjut, Sukamto menjelaskan jika paspor haji dapat digunakan untuk berwisata ke negara-negara lain. Sejak 2009, semua jemaah haji telah menggunakan paspor reguler.

"Sebelumnya, masyarakat hanya tahu bahwa haji menggunakan paspor berwarna coklat. Sejak 2009 semua sudah menggunakan paspor reguler berwarna hijau," ucapnya.

Sukamto menyampaikan, paspor wajib diganti 6 bulan sebelum masa berlaku habis. Terdapat dua kategori perpanjangan paspor.

"Masa ganti paspor ada dua. Ada yang 5 tahun dan 10 tahun untuk paspor elektronik,” ucapnya.

Harganya, paspor 5 tahun seharga Rp650.000 dan 10 tahun Rp950.000," ujarnya.

Sukamto juga berharap, seluruh jemaah dapat menjaga dokumen dengan baik dan tidak rusak.

"Karena kalau paspor hilang saat di luar negeri, maka kewarganegaraannya juga hilang. Karena biasanya masyarakat tidak peduli dengan dokumennya, sudah selesai pakai taruh di mana-mana, itu yang buat mudah tercecer," tuturnya. (amita/hm20)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN