Friday, October 3, 2025
home_banner_first
MEDAN

DPRD Sumut Apresiasi Pembangunan Jalan di Nias, Berkat Laoli: Akan Kita Awasi

Jumat, 3 Oktober 2025 10.41
dprd_sumut_apresiasi_pembangunan_jalan_di_nias_berkat_laoli_akan_kita_awasi

Anggota Komisi A DPRD Sumatera Utara, Pdt. Berkat Kurniawan Laoli. (Foto: Ari/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Anggota Komisi A DPRD Sumatera Utara (Sumut), Pdt. Berkat Kurniawan Laoli, mengapresiasi respons cepat dari pembangunan jalan lintas di Kepulauan Nias yang dilakukan Dinas PUPR Sumut.

Hal itu dikatakan politisi NasDem tersebut terkait proyek pengaspalan jalan milik provinsi yang ada di kawasan Nias Tengah kilometer 18,5 yang lebih dikenal dengan daerah Duria Sugelo, Desa Dahasano Botombawo Hili Serangkai, Kecamatan Hili Serangkai, Kabupaten Nias.

“Tentunya kita sangat berterima kasih kepada Pak Gubernur dan Dinas PUPR. Tindakan cepat yang dilakukan menunjukkan bahwa suara masyarakat didengar, dan pembangunan benar-benar diperhatikan,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (3/9/2025).

Menurutnya, proyek pembangunan jalan yang saat ini tengah berjalan merupakan akses vital yang menghubungkan empat kabupaten, yakni Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Nias Barat, dan Nias Selatan.

“Jadi jalan lintas itu sangat dinantikan masyarakat lebih dari satu dekade, sehingga kualitasnya menjadi perhatian utama warga,” kata wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Sumut VIII yang meliputi Kepulauan Nias tersebut.

Ia menegaskan, pada umumnya masyarakat di wilayah itu sangat mendukung pembangunan. Sehingga, kata Berkat, masyarakat sangat peduli dan memberikan perhatian, sebab sudah 10 tahun menanti.

“Jadi selain legislatif yang akan mengawasi, masyarakat juga akan mengawasi pembangunan dan perawatan jalan itu. Tentunya mereka tidak ingin jalan itu rusak hanya dalam waktu satu atau dua tahun,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti salah satu kasus pembangunan jalan yang sempat viral. Pasalnya, sebuah pengerjaan pembangunan jalan dalam kondisi basah sempat menimbulkan kecurigaan publik. Namun setelah diklarifikasi, ternyata itu merupakan bagian dari proses pemadatan dan bukan pelapisan aspal akhir.

“Kalau memang ada tahapan teknis tertentu seperti itu, pihak kontraktor dan konsultan seharusnya menjelaskan kepada masyarakat. Jangan diam-diam saja. Karena ini uang rakyat, dan rakyat berhak tahu,” katanya.

Ia turut mengajak seluruh pihak untuk tidak alergi terhadap kritik masyarakat. Sebab, kepedulian warga adalah bentuk pengawasan sosial yang harus diapresiasi.

“Masyarakat hanya ingin pembangunan dilakukan dengan transparan dan maksimal. Kami pastikan masyarakat tidak anti terhadap pembangunan. Jadi jangan anggap kritik sebagai penghambat, justru itu bukti bahwa rakyat peduli,” ujarnya.

Menutup pernyataannya, Bendahara Fraksi NasDem DPRD Sumut itu mengajak seluruh pihak untuk mengawal bersama pembangunan jalan ini demi kemajuan dan terhubungnya wilayah-wilayah di Kepulauan Nias.

“Proyek ini sangat strategis dan menyangkut masa depan banyak orang. Kami sangat mendukung penuh, dan kami pastikan akan terus mengawal agar pelaksanaannya sesuai harapan,” ucapnya. (ari/hm25)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN