Dinas P3AKB Sebut Empat Kekerasan Sering Dialami Anak, Apa Saja?

Ilustrasi anak sedang mengalami kekerasan dilakukan orang dewasa. (Foto: Hallosehat/Mistar)
Medan, MISTAR.ID
Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Usus Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Sumut, Roima Harahap menyebutkan empat kekerasan yang sering dialami oleh anak.
"Pertama kekerasan fisik berupa penyiksaan, pemukulan, dan penganiayaan terhadap anak, dengan atau tanpa menggunakan benda tertentu, yang menimbulkan luka fisik atau kematian kepada anak," ujarnya kepada Mistar, Sabtu (26/7/2025).
Lanjutnya, kekerasan kedua ialah psikis, dimana situasi perasaan tidak aman maupun tidak nyaman yang dialami oleh anak.
"Bentuk kekerasan psikis antara lain, dihina, dicaci maki, diejek, dipaksa melakukan sesuatu yang tidak dikehendaki, dibentak, dimarahi, dihardik, diancam, dipaksa bekerja, dan lainnya," tuturnya.
Ketiga, dikatakan Roima, berupa penelantaran anak dimana, sikap dan perlakuan orang tua yang tidak memberikan perhatian yang layak terhadap proses tumbuh kembang anak.
"Penelantarannya seperti kurang perhatian dan kasih sayang yang dibutuhkan anak, tidak memperhatikan kebutuhan makan, bermain, rasa aman, kesehatan, perlindungan (rumah) dan pendidikan, mengacuhkan anak, tidak mengajak bicara," ucapnya.
Selanjutnya yang keempat kekerasan seksual antara anak dengan orang dewasa melalui kata, sentuhan, gambar visual, exhibitionism, dan perlakuan kontak seksual secara langsung berupa perkosaan maupun eksploitasi seksual.
"Faktor penyebab kekerasan seksual pada anak juga karena kurangnya pengawasan dari orang tua, tingkat kepedulian masyarakat dan lingkungan sekitar yang sangat rendah, hukum tidak efektif dan tidak memberikan efek jera bagi pelaku," katanya. (berry/hm25)