Thursday, June 26, 2025
home_banner_first
MEDAN

Dewan Desak Pemerintah Segera Evakuasi Seluruh Warga Sumut dari Iran

journalist-avatar-top
Kamis, 26 Juni 2025 17.45
dewan_desak_pemerintah_segera_evakuasi_seluruh_warga_sumut_dari_iran

Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumut, Zeira Salim Ritonga. (f: ari/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Menyikapi memanasnya konflik antara Iran dan Israel, Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumatera Utara (Sumut), Zeira Salim Ritonga, mendesak pemerintah untuk segera mengevakuasi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran, khususnya warga asal Sumut.

Menurutnya, kondisi geopolitik yang semakin tidak stabil menimbulkan kekhawatiran serius terhadap keselamatan WNI, terutama mereka yang berada di wilayah konflik.

“Saya harap pemerintah bergerak cepat memantau dan mengevaluasi keseluruhan WNI di Iran untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Keselamatan warga harus jadi prioritas,” ujar Zeira, Kamis (26/6/2025).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu meminta Kementerian Luar Negeri, serta Kesbangpol Sumut, untuk segera berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Iran guna melakukan pendataan dan pemetaan lokasi WNI, termasuk warga asal Sumatera Utara.

“Kita mendorong semua pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah, untuk segera memfasilitasi proses evakuasi WNI dari Iran,” katanya.

Zeira mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, saat ini seluruh penerbangan komersial dari dan ke wilayah Iran mengalami pembatasan, bahkan ada yang telah ditutup. Situasi diperparah dengan meningkatnya aktivitas militer dan ancaman rudal yang juga berdampak pada wilayah sekitar, termasuk Yordania.

“Dari Yordania yang berbatasan langsung dengan Iran dan Israel, rudal-rudal bahkan disebut sering melintasi langit mereka. Ini tentu menambah ketegangan dan risiko keselamatan bagi WNI,” ucapnya.

Sebagai langkah preventif, Zeira mengimbau kepada keluarga warga Sumut yang saat ini berada di Iran atau kawasan Timur Tengah lainnya untuk segera melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah.

“Dari informasi sementara, ada sekitar 43 warga Sumut yang berada di kawasan konflik tersebut. Namun untuk data pasti di Iran, masih kita tunggu dari pihak terkait. Yang jelas, kami akan terus berkoordinasi dengan Pemda dan pemerintah pusat,” tuturnya. (ari/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN