Bantuan Pangan Disalurkan di Medan: Sudah Tepat Sasaran? Ini Kata Warga

Masyarakat berbondong-bondong mengambil bantuan pangan berupa beras 20 kilogram. (foto:amitaaprilia/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Program bantuan pangan yang digulirkan oleh Badan Pangan Nasional melalui Perum Bulog, difokuskan kepada masyarakat yang telah terdata dalam sistem Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial. Pendataan ini merujuk pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dirancang untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran.
Menariknya, sejumlah warga yang tidak termasuk dalam daftar penerima justru mengapresiasi kebijakan ini. Mereka menilai langkah pemerintah sudah cukup adil dan berpihak pada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
“Tepat Sasaran, Saya Tidak Keberatan”
Lina, warga Jalan Utama, Kelurahan Kota Matsum II, Kecamatan Medan Area, mengaku tidak menerima bantuan karena dianggap masih mampu secara ekonomi. Ia mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut.
“Kemarin ada survei dari kelurahan untuk mendata ulang warga yang layak menerima bantuan. Saya tidak termasuk karena dinilai masih mampu membeli kebutuhan pokok sehari-hari. Menurut saya, pendataan ini sudah cukup tepat sasaran,” ujarnya, Senin (4/8/2025).
Ia menegaskan bahwa bantuan semestinya diterima oleh mereka yang benar-benar membutuhkan.
“Aneh kalau saya yang tergolong mampu malah dapat bantuan. Kalau bantuan itu sifatnya umum dan tanpa batasan, mungkin saya terima. Tapi kalau diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu, lebih baik saya tidak usah,” tutur Lina.
“Berikan Kepada yang Lebih Membutuhkan”
Pendapat serupa diungkapkan Namira, warga Jalan Pimpong, Kelurahan Pasar Merah Barat, Kecamatan Medan Kota. Ia menyebut bahwa keluarganya juga tidak masuk sebagai penerima bantuan pangan.
“Menurut mama saya, kami tidak dapat bantuan karena dianggap masih mampu. Dan saya setuju, bantuan seperti ini memang sebaiknya untuk warga yang benar-benar membutuhkan,” katanya.
Namira juga mengaku tidak nyaman jika harus menerima bantuan yang seharusnya ditujukan bagi masyarakat kurang mampu.
“Kalau semua warga mampu ikut menerima, tentu tidak adil. Akan lebih baik jika diprioritaskan kepada yang memang pantas mendapatkan. Saya pribadi merasa itu lebih tepat,” ucapnya.
Transparansi dan Ketepatan Data Jadi Kunci
Program bantuan pangan ini mendapat respons positif dari masyarakat yang tidak hanya melihat dari sisi penerimaan semata, tetapi juga keadilan dalam proses pendataan.
Masyarakat berharap pemerintah terus mempertahankan prinsip tepat sasaran, agar bantuan bisa menjangkau mereka yang benar-benar membutuhkan. (amita/hm27)