Mi Siput Sungai Luosifen Jadi Primadona di Pameran China-ASEAN 2025

Para pengunjung menunggu untuk mencicipi Luosifen di sebuah stan dalam ajang Pameran China-ASEAN (China-ASEAN Expo) ke-22 di Nanning, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, pada 17 September 2025. (Foto: Antara/Xinhua/Zhang Ailin)
Nanning, MISTAR.ID
Hidangan khas Liuzhou, Luosifen, mencuri perhatian pengunjung Pameran China-ASEAN (China-ASEAN Expo) ke-22 yang tengah berlangsung di Nanning. Mi beras dengan kuah kaldu siput sungai bercita rasa pedas ini terkenal dengan aroma tajamnya yang unik.
Dilansir dari Antara, Luosifen disajikan bersama aneka pelengkap seperti acar rebung, kacang panjang, kacang tanah, dan kulit tahu goreng. Popularitasnya tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga merambah pasar internasional.

Orang-orang menikmati Luosifen di sebuah restoran di Liuzhou, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, pada 14 September 2025. (Foto: Antara/Xinhua/Huang Xiaobang)
Sejak 2015, pemerintah Kota Liuzhou gencar memodernisasi industri Luosifen melalui program industrialisasi, standardisasi, dan pencitraan merek. Upaya itu membuahkan hasil dengan berkembangnya produksi berskala besar dan meningkatnya ekspor.
Pada 2021, Luosifen ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda nasional gelombang kelima oleh pemerintah China. Capaian tersebut kian mengukuhkan posisi mi siput sungai sebagai ikon kuliner yang mendunia.
Berdasarkan data pemerintah setempat, pendapatan rantai industri terintegrasi Luosifen di Liuzhou pada 2024 menembus 75 miliar yuan atau sekitar Rp174 triliun. Angka itu menunjukkan pertumbuhan pesat dibanding beberapa tahun sebelumnya. []