Wednesday, August 6, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

Sibolga Susun Strategi Aksi Daerah untuk Penanggulangan TBC 2025

journalist-avatar-top
Rabu, 6 Agustus 2025 19.10
sibolga_susun_strategi_aksi_daerah_untuk_penanggulangan_tbc_2025

Rapat Penyusunan Strategi Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2025 yang digelar Pemko Sibolga. (foto:feliks/mistar)

news_banner

Sibolga, MISTAR.ID

Pemerintah Kota Sibolga serius dalam upaya penanggulangan penyakit tuberkulosis (TBC) dengan menyusun Strategi Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan TBC Tahun 2025. Langkah ini merupakan komitmen Pemko dalam mendukung target nasional eliminasi TBC pada 2030.

Hal tersebut disampaikan dalam sambutan tertulis Wali Kota Sibolga, Akhmad Syukri Nazry Penarik, yang dibacakan Sekda Kota Sibolga, Rosidah Lubis, saat membuka rapat penyusunan RAD di Gedung Pertemuan Kedai Kopi 88, Rabu (6/8/2025).

Masih Banyak Kasus Belum Tertangani

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Sibolga, hingga saat ini masih terdapat sejumlah kasus TBC yang belum tertangani secara optimal.

Permasalahan utamanya antara lain, rendahnya angka treatment enrollment (pasien yang sudah terdiagnosis tetapi belum memulai pengobatan), tingginya angka putus berobat, dan kurangnya kolaborasi lintas sektor dalam pencegahan dan penanganan.

“Tantangan penanggulangan TBC sangat besar dan tidak bisa ditangani hanya oleh sektor kesehatan,” ujar Syukri.

Komitmen Menuju Eliminasi TBC 2030

Pemerintah pusat telah menargetkan Indonesia bebas TBC pada tahun 2030. Untuk mendukung hal ini, Wali Kota Sibolga menekankan pentingnya strategi daerah yang terstruktur, sistematis, dan berkelanjutan.

“Penyusunan RAD ini menjadi bukti nyata komitmen Pemko Sibolga dalam mendukung eliminasi TBC dengan pendekatan multi-sektor,” katanya.

Menurut Syukri, tuberkulosis bukan hanya penyakit menular biasa, tetapi masalah kesehatan masyarakat global. Meski layanan kesehatan terus meningkat, Indonesia masih menempati posisi kedua tertinggi di dunia dalam jumlah kasus TBC, setelah India (data WHO).

“Ini tantangan besar bagi kita semua, termasuk pemerintah daerah,” ucapnya.

Kolaborasi Lintas Sektor Diperkuat

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Sibolga, Sri Wahyuni, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat koordinasi dan kolaborasi lintas sektor, sekaligus menyusun strategi aksi yang implementatif.

“Kami ingin RAD ini dapat dilaksanakan secara efektif dan berkelanjutan sesuai target nasional,” ujarnya.

Kegiatan dihadiri Kepala Dinas Kominfo Romatua Hasonangan Panjaitan, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Richard M Pangaribuan, para Camat dan Lurah se-Kota Sibolga. (feliks/hm27)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN