Monday, September 22, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Trump Naikkan Biaya Visa, Pekerja Asing di AS Panik

Senin, 22 September 2025 14.27
trump_naikkan_biaya_visa_pekerja_asing_di_as_panik

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto: Getty Images/Andrew Harnik)

news_banner

Washington DC, MISTAR.ID

Kepanikan melanda ribuan pemegang visa kerja H-1B setelah pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menetapkan biaya baru “selangit” untuk program tersebut. Kebijakan yang berlaku mulai Minggu (21/9/2025) pukul 12.01 EDT itu mendorong banyak pekerja asing, terutama warga negara India, untuk segera kembali ke AS sebelum aturan tarif baru diberlakukan.

Sejumlah perusahaan teknologi dan perbankan besar termasuk Microsoft, Amazon, Google, dan Goldman Sachs dilaporkan mengirimkan memo mendesak karyawan mereka agar mempercepat perjalanan kembali ke AS. Kekhawatiran tak diizinkan masuk setelah tenggat membuat beberapa pekerja mempersingkat liburan mereka.

“Ini situasi di mana kami harus memilih antara keluarga dan tinggal di sini,” kata seorang insinyur perusahaan teknologi di San Francisco.

Di Bandara San Francisco, penerbangan sempat tertunda lebih dari tiga jam setelah beberapa penumpang India meminta turun dari pesawat demi mengejar jadwal masuk kembali ke AS. Video di media sosial menunjukkan sejumlah orang meninggalkan kabin pesawat.

Di aplikasi media sosial China, Rednote, pemegang visa H-1B juga berbagi pengalaman serupa. “Perasaan saya campur aduk antara kecewa, sedih, dan frustrasi,” tulis seorang pengguna yang harus kembali ke AS hanya beberapa jam setelah tiba di negara lain.

Kenaikan Biaya Drastis

Trump mengumumkan pada Jumat (19/9/2025) kenaikan biaya tahunan visa H-1B hingga US$100.000 (sekitar Rp1,6 miliar). Visa ini memungkinkan perusahaan mensponsori tenaga kerja asing dengan keahlian khusus, seperti ilmuwan, insinyur, dan pemrogram komputer, untuk bekerja di AS selama tiga tahun dan dapat diperpanjang hingga enam tahun.

Seorang pejabat Gedung Putih menegaskan aturan baru hanya berlaku bagi pemohon visa baru, bukan pemegang visa yang masih aktif. Namun, perintah presiden mewajibkan biaya tersebut untuk siapa pun yang akan masuk AS mulai Minggu, dengan kemungkinan pengecualian oleh Menteri Keamanan Dalam Negeri untuk individu, perusahaan, atau industri tertentu.

Program H-1B setiap tahun menyediakan 85.000 visa melalui sistem lotre, dan sekitar tiga perempat penerimanya berasal dari India. Data imigrasi menunjukkan puncak persetujuan visa terjadi pada 2022 di masa pemerintahan Presiden Joe Biden, sedangkan tingkat penolakan tertinggi tercatat pada 2018 di era Trump. []

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN