Tuesday, July 8, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Thailand Tuduh Kamboja Lakukan Serangan Siber

journalist-avatar-top
Selasa, 8 Juli 2025 11.10
thailand_tuduh_kamboja_lakukan_serangan_siber

Bendera Thailand-Kamboja. (Foto: AI/Mistar)

news_banner

Bangkok, MISTAR.ID

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja makin memanas setelah muncul tuduhan serangan siber lintas negara. Thailand menuduh Kamboja bekerja sama dengan peretas Korea Utara untuk menyerang sejumlah institusi di Negeri Gajah Putih.

Tuduhan itu langsung dibantah Kamboja. Kementerian Pos dan Telekomunikasi Kamboja (MPTC) menyebut tudingan Thailand sebagai upaya merusak reputasi Kamboja di kancah internasional.

“Pemerintahan Kerajaan Kamboja tidak memiliki hubungan apapun dengan kelompok hacker Korea Utara,” kata MPTC, dikutip AFP, Selasa (8/7/2025).

Tak tinggal diam, Kamboja justru melontarkan tuduhan balik. Mereka menyebut kelompok hacker asal Thailand bernama ‘BlackEye-Thai’ telah berupaya meretas hampir seluruh sistem daring pemerintahan Kamboja dalam dua pekan terakhir. Namun, upaya tersebut berhasil digagalkan.

Perseteruan kedua negara makin meruncing sejak insiden baku tembak di wilayah perbatasan yang menewaskan seorang prajurit Kamboja. Sejak itu, kedua pihak saling menutup perbatasan dan melarang masuk sejumlah produk masing-masing negara.

Situasi politik di Thailand pun ikut terguncang. Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra dinonaktifkan usai rekaman percakapannya dengan mantan pemimpin Kamboja, Hun Sen, bocor ke publik.

Dalam rekaman itu, Paetongtarn memanggil Hun Sen sebagai “paman” dan menyebut komandan militer Thailand sebagai “musuh.”

Meski kehilangan jabatan perdana menteri, Paetongtarn tetap berada di kabinet sebagai Menteri Kebudayaan usai reshuffle. Kebijakan pertamanya adalah menghentikan rencana pengembalian 20 artefak kuno Khmer ke Kamboja dengan alasan keterbatasan dana.[]

REPORTER: