Wednesday, July 9, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Teror di Laut Merah: Kapal Mesir Diserang, Dua Awak Tewas Diduga Ulah Houthi

journalist-avatar-top
Selasa, 8 Juli 2025 21.06
teror_di_laut_merah_kapal_mesir_diserang_dua_awak_tewas_diduga_ulah_houthi

Kapal Mesir terbakar setelah diserang Houthi (Foto: Reuters/Mistar)

news_banner

Mesir, MISTAR.ID

Ketegangan di perairan Laut Merah kembali meningkat setelah sebuah kapal dagang berbendera Mesir menjadi sasaran serangan mematikan pada Selasa (8/7/2025). Insiden tersebut menyebabkan dua awak kapal meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka-luka.

Serangan terjadi di tengah eskalasi militer yang kembali dipicu oleh kelompok pemberontak Houthi asal Yaman, yang diduga kuat menjadi dalang di balik sejumlah insiden kekerasan terhadap kapal komersial dalam sepekan terakhir.

Kapal yang tengah melintasi jalur strategis Laut Merah tersebut dilaporkan diserang menggunakan senjata berat dan teknologi canggih, termasuk drone laut dan rudal. Tim keamanan maritim Inggris (UKMTO) melaporkan bahwa kapal mengalami kerusakan serius, dan awak sempat kehilangan kendali atas mesin utama kapal.

Lokasi pasti insiden masih dirahasiakan demi keamanan, namun laporan menyebutkan kejadian berlangsung tidak jauh dari jalur pelayaran utama di selatan Laut Merah yang menghubungkan Asia dan Eropa.

Penyerangan terhadap kapal Mesir ini bukan yang pertama dalam beberapa hari terakhir. Sejak awal Juli, kelompok Houthi terus melancarkan serangan terhadap kapal dagang internasional sebagai bagian dari ancaman mereka terhadap negara-negara yang dianggap mendukung Israel.

Dalam beberapa insiden sebelumnya, kapal seperti Magic Seas dan Eternity C juga menjadi target serangan. Salah satu kapal bahkan hampir tenggelam akibat kerusakan fatal di lambung kapal.

“Serangan ini menandai kembalinya gelombang kekerasan di Laut Merah. Houthi kembali aktif menyerang kapal sipil menggunakan rudal, drone, dan granat,” kata seorang pejabat keamanan regional yang enggan disebutkan namanya.

Laut Merah adalah jalur laut vital yang dilalui sekitar 12% dari perdagangan global. Dengan meningkatnya ancaman terhadap kapal-kapal sipil, kekhawatiran dunia internasional pun semakin besar. Beberapa negara telah mengaktifkan kembali operasi keamanan maritim seperti Operation Prosperity Guardian dan Operation Aspides untuk menjaga stabilitas di kawasan tersebut.

Serangan terhadap kapal Mesir ini memperlihatkan bahwa kelompok bersenjata kini tak segan menyasar kapal dagang non-militer, terlepas dari negara asalnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai keselamatan pelayaran komersial internasional di kawasan tersebut.

Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari kelompok Houthi terkait insiden terbaru ini. Namun, pola serangan dan jenis senjata yang digunakan menyerupai aksi-aksi yang mereka lakukan sebelumnya.

Pemerintah Mesir sendiri belum mengeluarkan komentar publik, namun sumber diplomatik menyebutkan bahwa koordinasi dengan pasukan internasional sedang dilakukan untuk menyelidiki lebih lanjut dan memastikan keamanan awak serta kapal lainnya. (*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN