Istanbul, MISTAR.ID

Dukungan internasional terhadap kemerdekaan Palestina semakin meluas menjelang Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.

Setelah Inggris, Australia, dan Kanada mengumumkan pengakuan resmi pada Minggu (21/9/2025), sejumlah negara Eropa diperkirakan segera mengikuti langkah serupa.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan pengakuan Palestina sebagai upaya menjaga peluang perdamaian dan solusi dua negara tetap hidup.

Australia melalui Perdana Menteri Anthony Albanese dan Kanada lewat Perdana Menteri Mark Carney juga menegaskan dukungan terhadap aspirasi rakyat Palestina untuk memiliki negara sendiri.

Prancis dijadwalkan mengumumkan pengakuan pada Senin (22/9/2025) setelah Presiden Emmanuel Macron menyampaikan niat tersebut kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Negara lain yang diperkirakan segera mengumumkan pengakuan adalah Belgia, Luksemburg, Malta, Portugal, Andorra, dan San Marino.

Belgia sebelumnya menyebut kondisi kemanusiaan di Gaza sebagai “mengkhawatirkan” dan menganggap langkah pengakuan sebagai sinyal diplomatik kuat.

Luksemburg, Malta, Portugal, dan Andorra telah menyiapkan pernyataan serupa, sedangkan parlemen San Marino telah mengadopsi keputusan pendukung pengakuan sebelum akhir tahun.

Kementerian Luar Negeri Palestina menyampaikan apresiasi kepada negara-negara yang telah mengakui kemerdekaan Palestina dan menyerukan dukungan lebih luas. Turki kembali menegaskan seruan agar Palestina diakui di berbagai forum internasional.

Sementara itu, Israel mengancam akan mencaplok wilayah Tepi Barat sebagai respons atas langkah pengakuan tersebut. Amerika Serikat tidak menentang rencana pencaplokan Israel dan memperingatkan negara-negara Eropa terkait kemungkinan konsekuensi diplomatik.

Sejak deklarasi kemerdekaan 15 November 1988, Palestina telah diakui oleh 147 dari 193 negara anggota PBB. Dengan tambahan pengakuan yang diharapkan dari 10 negara, jumlah itu diperkirakan meningkat menjadi 157. []