Peluncuran Gagal, Kapal Perang Korut Dibawa ke Pelabuhan untuk Diperbaiki

Citra satelit Maxar menunjukkan kapal perang Korut yang rusak telah berada di area perbaikan kapal di Rajin. (f: reuters/mistar)
Pyongyang, MISTAR.ID
Kapal perang Korea Utara (Korut) yang mengalami insiden saat seremoni peluncuran bulan lalu akhirnya dipindahkan ke pelabuhan untuk menjalani proses perbaikan. Kapal yang sempat terguling dan tenggelam sebagian itu kini berada di kompleks Pabrik Perbaikan Kapal Rajin, dekat perbatasan dengan Rusia.
Menurut laporan Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) dikutip Reuters, Selasa (10/6/2025), citra satelit terbaru menunjukkan kapal perang tersebut telah dipindahkan ke graving dock (dok kering) di Rajin Dockyard pada 8 Juni lalu.
Media pemerintah Korut sebelumnya mengabarkan sejumlah pakar akan memeriksa bagian lambung kapal sebagai bagian dari tahap awal restorasi, yang dijadwalkan berlangsung selama 7 hingga 10 hari di fasilitas tersebut.
Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un, yang turut menyaksikan langsung kegagalan peluncuran tersebut, menyebut insiden itu sebagai "tindak kriminal." Menyusul insiden itu, sejumlah pejabat militer dilaporkan telah ditahan karena diduga bertanggung jawab atas kegagalan teknis tersebut.
Kim Jong Un memerintahkan agar kapal tersebut diperbaiki secara menyeluruh sebelum digelarnya pertemuan penting Partai Buruh Korea dalam bulan ini.
Dalam laporannya, CSIS mencatat bahwa galangan kapal Rajin telah lama menjadi pusat produksi kapal-kapal perang besar Korut, termasuk unit-unit strategis angkatan laut.
"Setelah tahap perbaikan utama selesai, kapal ini kemungkinan akan dipindahkan ke dermaga fitting out, tempat pemasangan sistem persenjataan dan peralatan elektronik lainnya sebelum mulai dioperasikan," tulis CSIS.
Kapal perang jenis destroyer berbobot 5.000 ton ini merupakan yang terbesar yang pernah diluncurkan Korea Utara, sekaligus menjadi bagian dari ambisi besar Kim Jong Un untuk memperkuat angkatan laut negaranya, termasuk dengan kapal-kapal yang mampu membawa dan meluncurkan puluhan rudal.
Kapal tersebut terguling dan tenggelam sebagian saat seremoni peluncuran yang berlangsung pada Mei lalu. Namun, menurut analisis militer Korea Selatan dan peneliti Amerika Serikat, kapal itu berhasil dikembalikan ke posisi tegak tak lama setelah insiden. (mtr/hm24)
NEXT ARTICLE
Trump Larang Warga dari 12 Negara Memasuki AS