Saturday, July 26, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Israel Kecam Macron Usai Umumkan Pengakuan Negara Palestina di PBB September Mendatang

journalist-avatar-top
Jumat, 25 Juli 2025 12.53
israel_kecam_macron_usai_umumkan_pengakuan_negara_palestina_di_pbb_september_mendatang_

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut keputusan Prancis "imbalan bagi terorisme” (Foto: Istimewa/Mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pemerintah Israel melancarkan kecaman keras terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron usai ia mengumumkan niat untuk secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Umum PBB pada September 2025 mendatang.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut keputusan Prancis sebagai “imbalan bagi terorisme” dan memperingatkan bahwa langkah tersebut membuka jalan bagi ancaman eksistensial terhadap Israel.

“Langkah tersebut menguntungkan teror dan risiko menciptakan proksi Iran lain, menjadi seperti Gaza. Negara Palestina dalam kondisi seperti ini akan menjadi landasan peluncuran untuk menghancurkan Israel, bukan untuk hidup berdampingan,” tegas Netanyahu dalam pernyataan resmi, Jumat (25/7/2025).

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, menambahkan bahwa keputusan itu tidak masuk akal dan menyebut Palestina akan menjadi "negara Hamas", mengacu pada kelompok yang memicu perang Gaza pada 2023.

Senada dengan itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyebut keputusan Macron sebagai "bantuan langsung untuk terorisme", sementara Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menilai pengakuan tersebut memberi alasan bagi Israel untuk mencaplok wilayah Tepi Barat sepenuhnya.

Tokoh oposisi seperti Avigdor Lieberman juga mengecam keras langkah Macron. Dalam pernyataannya di media sosial, ia menyebut pengakuan negara Palestina sebagai “hadiah untuk terorisme” dan mengklaim bahwa Hamas tidak pantas diberi legitimasi internasional.

Sebelumnya, Presiden Macron mengumumkan rencananya di media sosial X dan Instagram pada Kamis (24/7/2025), dengan menyebut bahwa pengakuan ini sejalan dengan komitmen historis Prancis terhadap solusi dua negara dan perdamaian abadi di Timur Tengah.

"Prioritas mendesak saat ini adalah mengakhiri perang di Gaza dan menyelamatkan penduduk sipil," tulis Macron. Ia menambahkan, pembentukan Negara Palestina harus disertai dengan jaminan keamanan, demiliterisasi, serta pengakuan penuh terhadap Israel.

Jika rencana ini terwujud, Prancis akan menjadi kekuatan Eropa paling berpengaruh yang mengakui kenegaraan Palestina, menambah daftar 142 negara yang telah memberikan pengakuan serupa. Sebelumnya, negara-negara seperti Spanyol, Norwegia, Irlandia, dan Slovenia telah lebih dulu mengambil langkah tersebut di tengah meningkatnya krisis kemanusiaan akibat serangan Israel yang telah menewaskan lebih dari 58.000 warga Palestina. (*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN