Hari Ayah Internasional Diperingati 15 Juni 2025, ini Bedanya dengan Hari Ayah Nasional

Ilustrasi hari ayah. (f:net/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Hari Ayah Sedunia atau dikenal juga sebagai Father's Day, dirayakan di berbagai negara termasuk Amerika Serikat setiap hari Minggu ketiga bulan Juni. Pada tahun 2025, Hari Ayah Sedunia jatuh pada tanggal 15 Juni.
Sementara masyarakat Indonesia akan kembali memperingati Hari Ayah Nasional pada 12 November 2025 mendatang. Peringatan ini menjadi momen penting untuk menghargai peran seorang ayah dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Meski begitu, penting diketahui bahwa Hari Ayah Nasional berbeda dari Hari Ayah Sedunia, baik dari segi tanggal maupun latar belakang sejarahnya.
Bagaimana awalnya Hari Ayah Nasional? Penetapan Hari Ayah Nasional di Indonesia berawal dari sebuah gerakan masyarakat. Inisiatif ini digagas oleh sebuah paguyuban lintas agama dan budaya bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP). Gagasan ini muncul ketika PPIP menggelar lomba menulis surat untuk ibu pada peringatan Hari Ibu tanggal 22 Desember 2004 di Surakarta, Jawa Tengah.
Melihat antusiasme masyarakat, terutama para peserta lomba, muncul usulan untuk menyelenggarakan kegiatan serupa untuk para ayah. Namun saat itu, Indonesia belum memiliki peringatan resmi untuk Hari Ayah.
PPIP kemudian berdiskusi dengan DPRD Surakarta dan mendeklarasikan Hari Ayah Nasional pada 12 November 2006. Acara deklarasi digelar di Pendapi Gede, Balai Kota Solo, dan turut dimeriahkan dengan pengumpulan surat untuk ayah serta prosesi sungkeman.
Surat-surat tersebut kemudian dibukukan menjadi "Kenangan untuk Ayah" dan diserahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta para kepala daerah dari Sabang hingga Merauke. Meski bukan hari libur nasional, Hari Ayah Nasional kini rutin diperingati oleh masyarakat Indonesia sebagai bentuk penghormatan kepada sosok ayah.
Siapa Penggagas Hari Ayah Sedunia? Hari Ayah Sedunia berasal dari Amerika Serikat dan pertama kali digagas oleh seorang wanita bernama Sonora Smart Dodd pada 1909. Sonora terinspirasi untuk mengadakan Hari Ayah setelah menghadiri kebaktian Hari Ibu.
Ia merasa ayahnya, William Jackson Smart, seorang veteran Perang Saudara yang membesarkan enam anaknya seorang diri setelah istrinya meninggal dunia, juga layak mendapat penghargaan. Setelah kampanye panjang, Hari Ayah pertama kali dirayakan secara resmi di Spokane, Washington pada 19 Juni 1910.
Popularitas peringatan ini terus berkembang hingga akhirnya pada tahun 1972, Kongres Amerika Serikat secara resmi menetapkan Hari Ayah sebagai hari libur nasional. Kini, Hari Ayah Sedunia diperingati setiap Minggu ketiga bulan Juni dan dirayakan di berbagai negara, termasuk Kanada, Inggris, dan Australia.
Apa Tujuan dari Peringatan Hari Ayah? Baik Hari Ayah Nasional maupun Hari Ayah Sedunia memiliki tujuan yang sama, yakni untuk menghargai kontribusi ayah dalam keluarga dan kehidupan sosial.
Sosok ayah seringkali menjadi simbol ketegasan, tanggung jawab, serta pelindung bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, momen ini menjadi refleksi penting untuk mempererat hubungan antara anak dan ayah.
Di Indonesia, peringatan ini juga menjadi kesempatan untuk mengangkat nilai-nilai lokal dan budaya dalam menghormati orang tua. Tak sedikit masyarakat yang merayakan Hari Ayah dengan membagikan Twibbon, menulis surat untuk ayah, atau mengadakan acara keluarga sederhana.
Hingga kini, Hari Ayah Nasional belum ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh pemerintah. Namun, peringatannya tetap berlangsung secara sukarela dan informal di berbagai komunitas dan lembaga pendidikan.
Meskipun belum menjadi hari libur resmi, Hari Ayah tetap menjadi momen yang sangat bermakna bagi banyak keluarga di Indonesia. Dukungan masyarakat dan lembaga terhadap Hari Ayah dapat menjadi salah satu bentuk penghargaan terhadap peran ayah dalam pembentukan karakter anak dan keberlangsungan keluarga. (kompas/hm18)