Tuesday, June 24, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Fasilitas Nuklir Dibom, Putin: Rusia Akan Bantu Warga Iran

journalist-avatar-top
Senin, 23 Juni 2025 23.47
fasilitas_nuklir_dibom_putin_rusia_akan_bantu_warga_iran

Momen pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menlu Iran Abbas Araghici. (f:reuters/mistar)

news_banner

Moskow, MISTAR.ID

Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan Moskow akan berusaha untuk membantu rakyat Iran.

Putin juga menyatakan tidak ada pembenaran atas aksi pengeboman yang dilakukan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran.

Hal ini disampaikan Putin saat menjamu kedatangan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi dua hari pasca pemerintah Presiden AS Donald Trump mengirim pesawat pengebom menyerang tiga lokasi nuklir utama Iran.

"Agresi yang sama sekali tidak beralasan terhadap Iran tidak memiliki dasar dan pembenaran. Sedangkan untuk pihak kami (Rusia), kami berupaya membantu rakyat Iran," kata Putin kepada Araghchi, Senin (23/6/2025).

Putin merasa sangat senang Araghchi di Moskow hari ini. Kesempatan ini akan memberikan peluang untuk mendiskusikan semua masalah mendesak dan memikirkan bersama solusi dari situasi ini.

Pada pertemuan itu, Araghchi mengatakan Iran saat ini tengah melakukan pembelaan diri. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Rusia, karena mengutuk tindakan AS.

"Rusia saat ini berada di sisi sejarah dan hukum internasional yang benar," ujar Araghchi.

Sejauh ini, belum diketahui bantuan apa yang akan diberikan Rusia kepada Iran. Iran merupakan sekutu penting Rusia di Timur Tengah yang menandatangani perjanjian kerja sama strategis pada Januari, meskipun tak mencakup klausul pertahanan timbal balik.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya menyampaikan Rusia siap untuk membantu Iran sesuai dengan yang dibutuhkan Teheran.

Peskov berujar tawaran mediasi Moskow mengenai perang Iran vs Israel juga termasuk bentuk bantuan dari Rusia. Rusia sebelumnya telah mengecam serangan AS ke fasilitas nuklir Iran. Kremlin menyebut serangan itu tak bertanggung jawab dan melangkahi hukum internasional.

"Sudah jelas bahwa saat ini eskalasinya semakin berbahaya, semakin merusak keamanan regional dan global," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.

Tiga situs nuklir yang diserang AS, yakni Isfahan, Natanz, dan Fordow. Menurut Presiden AS Donald Trump, situs-situs nuklir itu telah lenyap, klaim yang dibantah langsung oleh pejabat-pejabat Iran. (cnn/hm18)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN