Monday, June 23, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Bom Bunuh Diri di Gereja Damaskus Tewaskan 22 Orang

journalist-avatar-top
Senin, 23 Juni 2025 19.31
bom_bunuh_diri_di_gereja_damaskus_tewaskan_22_orang

Sejumlah warga dan tim penyelamat memeriksa kerusakan di lokasi serangan bunuh diri yang terjadi di sebuah gereja wilayah Dwelaa Damaskus, Minggu (22/6/2025). (f:afp/mistar)

news_banner

Damaskus, MISTAR.ID

Bom bunuh diri meledak di Gereja Ortodoks Yunani Nabi Elias, Damaskus, Suriah, Minggu (22/6/2025). Akibatnya, 22 orang tewas dan 63 lainnya luka-luka. Sebelum meledakkan bom bunuh diri, pelaku yang merupakan seorang pria, mengeluarkan tembakan dari senjata apinya saat peribadatan berlangsung. Kementerian Dalam Negeri Suriah menyebut penyerang merupakan terkait dengan kelompok ISIS.

Di sisi lain, belum ada klaim langsung dari kelompok tersebut, sebagaimana dilansir BBC. Saksi mata Lawrence Maamari mengatakan kepada kantor berita AFP, seorang pria masuk ke gereja dari luar sambil membawa senjata dan mulai menembak.

Dia menambahkan orang-orang sempat berusaha menghentikannya sebelum dia meledakkan dirinya sendiri. Seorang pria lain yang berada di toko terdekat mengaku mendengar tembakan diikuti ledakan yang membuat kaca beterbangan.

"Kami melihat api di gereja dan puing-puing bangku kayu terlempar hingga ke pintu masuk," kata Ziad.

Dikatakannya, ini merupakan serangan bom bunuh diri pertama di Damaskus sejak pasukan pemberontak menggulingkan rezim Bashar al-Assad pada Desember 2024.

Patriarkat Ortodoks Yunani Antiokhia mengecam serangan bom bunuh diri tersebut. "Tangan jahat yang pengkhianat menyerang malam ini, merenggut nyawa kami, beserta nyawa orang-orang terkasih kami yang gugur sebagai martir selama liturgi suci malam ini," tuturnya.

Patriarkat tersebut mendesak otoritas di Suriah untuk menanggung tanggung jawab penuh atas apa yang telah terjadi, serta memastikan perlindungan bagi semua warga negara. Menteri Dalam Negeri Suriah Anas Khattab mengatakan, tim khusus dari kementeriannya telah mulai menyelidiki tragedi itu.

"Tindakan terorisme ini tidak akan menghentikan upaya negara Suriah dalam mencapai perdamaian sipil," ujar Khattab.

Kantor Utusan Khusus PBB untuk Suriah Geir Pedersen mengecam serangan tersebut dan mendesak warga Suriah untuk bersatu dalam menolak terorisme, ekstremisme, provokasi, dan penargetan terhadap komunitas manapun.

Presiden sementara Suriah Ahmed al-Sharaa telah berulang kali berjanji untuk melindungi minoritas agama dan etnis. Namun, Suriah diguncang dua gelombang kekerasan sektarian mematikan dalam beberapa bulan terakhir. (kompas/hm18)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN