Wednesday, June 4, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Warga Banjar Hulu Demo Kantor Bupati Tuntut Pangulu di Simalungun Dicopot

journalist-avatar-top
Senin, 2 Juni 2025 18.52
warga_banjar_hulu_demo_kantor_bupati_tuntut_pangulu_di_simalungun_dicopot

Asisten I Pemkab Simalungun, Albert Saragih, menemui warga Nagori Banjar Hulu, Kecamatan Ujung Padang saat demo di depan Kantor Bupati. (f:indra/mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Warga Nagori Banjar Hulu, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun demo ke Kantor Bupati Simalungun, Senin (2/6/2025). Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun segera mencopot Pangulu mereka, Kardianto, yang diduga terlibat dalam kasus korupsi Dana Desa tahun anggaran 2024 sebesar Rp500 juta.

Sejumlah peserta aksi mengenakan ikat kepala dan penutup wajah sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan membawa bendera Merah Putih, spanduk, dan poster bertuliskan tuntutan agar Bupati Simalungun mencopot Kardianto.

Aksi damai itu dipimpin Ahmad Fauzi. Dalam orasinya, dia menyampaikan masyarakat sudah kehilangan kepercayaan terhadap kepemimpinan Kardianto.

"Dengan adanya petisi yang kami bawa, ini menandakan bahwa warga Nagori Banjar Hulu tidak lagi mempercayai Pangulu saat ini," ujar Koordinator aksi, Fauzi.

Dia juga menegaskan masyarakat menuntut transparansi dan keadilan. Dia berharap pemerintah tidak menutup mata terhadap tuntutan warga agar pembangunan desa tidak makin tertinggal akibat korupsi dan kekosongan pemimpin di nagori.

Menanggapi aksi tersebut, Asisten I Pemkab Simalungun, Albert Saragih, menemui massa dan menyampaikan saat ini Pangulu Kardianto sedang menjalani proses hukum yang ditangani Kejaksaan Negeri Simalungun.

"Kami mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan menyampaikan aspirasinya melalui Camat. Mari kita sama-sama menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. Jika nanti ada keputusan resmi dari kejaksaan, maka kami akan menindaklanjuti sesuai ketentuan," kata Albert.

Aksi berlangsung tertib dengan pengawalan dari personel kepolisian dan Satpol PP. Warga kemudian membubarkan diri usai menyerahkan petisi kepada Asisten I. (Indra/hm18)

REPORTER: