Diduga Karena Masalah Ekonomi, Buruh di Sergai Nekat Gantung Diri di Rumah

Korban gantung diri saat dievakuasi (f:ist/mistar)
Sergai, MISTAR.ID
Seorang pria bernama Sutrisno, 43 tahun, warga Dusun III, Desa Simpang Empat Cempedak Lobang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di rumahnya sendiri, Senin (2/5/2025) pagi.
Korban yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tersebut ditemukan pertama kali oleh istrinya, Samila, saat pulang ke rumah sekitar pukul 10.00 WIB. Peristiwa ini sontak menggemparkan warga sekitar.
Plt. Kasi Humas Polres Sergai, Iptu LB Manullang, membenarkan kejadian tragis tersebut.
"Korban atas nama Sutrisno terpaksa mengakhiri hidupnya sendiri dikarenakan faktor ekonomi yang mendesaknya," ujarnya kepada wartawan, Senin (2/5/2025).
Dijelaskan lebih lanjut oleh Iptu Manullang, pagi hari itu istri korban bersama anak mereka berangkat untuk bekerja dan sekolah, sementara korban masih berada di dalam rumah.
"Kemudian sekira pukul 10.00 WIB, istri korban saat kembali ke rumah dan hendak membuka pintu, melihat korban telah tergantung menggunakan sebuah tali yang terikat di tiang rumah. Seketika istrinya terkejut dan menjerit," jelasnya.
Teriakan tersebut langsung mengundang perhatian tetangga sekitar yang segera datang melihat kondisi korban.
"Mendengar teriakan dari istri korban, sontak tetangga sekitar rumah datang dan melihat keadaan korban yang masih menggantung," katanya.
Para tetangga kemudian menghubungi Kepala Dusun III, Siswanto, melalui sambungan telepon untuk melaporkan kejadian tersebut.
"Kadus langsung datang dan melihat korban yang sudah tergantung, kemudian segera menghubungi Polsek Firdaus jajaran Polres Sergai melalui petugas Bhabinkamtibmas Desa Firdaus," terang Iptu Manullang.
Sekitar pukul 11.00 WIB, personel Polsek Firdaus bersama Tim Inafis Polres Sergai datang ke lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pemeriksaan awal.
Namun, pihak keluarga menyatakan keberatan untuk dilakukan otopsi dan telah menerima peristiwa tersebut sebagai musibah.
"Korban meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak yang masih berstatus pelajar," kata Iptu LB Manullang. (damanik/hm17)