Tiga Korban Laka Bus ALS Asal Sipolha Dimakamkan Terpisah, Suasana Duka Menyelimuti Kampung Halaman


Suasana rumah duka almarhum Saruden Nainggolan dan Romalola Sitanggang didatangi para pelayat, Rabu (7/5/2025). (f : Hamzah/ mistar.id).
Simalungun, MISTAR.ID
Suasana duka menyelimuti Kelurahan Sipolha Horison, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, setelah tiga warga setempat menjadi korban kecelakaan tunggal bus ALS di Padang Panjang, Sumatera Barat.
Ketiga jenazah, yang masih satu keluarga, tiba di rumah duka pada Rabu (7/5/2025) sekitar pukul 12.30 WIB. Mereka adalah Desrita Nainggolan usia 50 tahun, bersama kedua orang tuanya, Saruden Nainggolan usia 74 tahun, dan Romalola Sitanggang usia 74 tahun.
Camat Pematang Sidamanik, Manganjur Lumban Gaol, menyampaikan rasa duka mendalam mewakili pemerintah kecamatan.
“Kami dari Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan Sipolha menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga besar korban, khususnya kepada orang tua kita, Pak Nainggolan. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujar Manganjur, Rabu (7/5/2025).
Ia juga berharap proses persemayaman hingga pemakaman berjalan dengan lancar dan penuh kekuatan iman.
Sementara itu, Hasudungan Damanik, kerabat dekat korban, mengungkapkan bahwa proses pemakaman ketiganya akan dilakukan secara terpisah.
“Rencananya, Desrita akan dimakamkan pada Jumat (9/5/2025) di lahan keluarga suaminya, sementara kedua orang tuanya akan dimakamkan pada Sabtu (10/5/2025) di dekat rumah mereka,” jelasnya.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa jenazah Saruden dan Romalola akan dimakamkan di lahan keluarga yang berada di sekitar kediaman mereka di Sipolha.
Warga sekitar turut merasa kehilangan atas kepergian ketiga tokoh yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
“Desrita orangnya baik dan aktif di gereja. Kami sangat kehilangan. Seluruh warga Sipolha berduka,” ujar salah seorang warga setempat.(hamzah/hm17)