Monday, August 18, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Siswa SMA di Medan Jadi Korban Penembakan OTK Saat Main Layangan

journalist-avatar-top
Senin, 18 Agustus 2025 15.19
siswa_sma_di_medan_jadi_korban_penembakan_otk_saat_main_layangan

Orang tua korban menunjukkan foto anaknya usai menjalani operasi di rumah sakit. (foto:putra/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Seorang siswa SMA di Kota Medan, Evander Esawdi Hutauruk (16), menjadi korban penembakan orang tak dikenal (OTK) saat bermain layangan di lapangan sepak bola Jalan Pelikan Raya, Kecamatan Medan Denai, Rabu (30/7/2025).

Akibat insiden tersebut, peluru yang diduga berasal dari senapan angin menembus perut bagian kanan korban dan bersarang di usus kecilnya.

Menurut keterangan ibunya, Pretty Sumiati Sitompul (50), peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu, ESH sedang bermain layangan bersama teman-temannya. Tiba-tiba, ia terjatuh setelah merasa perutnya terkena tembakan.

“Anak saya langsung diantar warga ke rumah. Anehnya bajunya tidak bolong. Mungkin saat narik layangan, bajunya tertarik, jadi tidak terlihat bekas tembusnya,” kata Pretty di kediamannya, Jalan Elang Ujung, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Senin (18/8/2025).

Pretty mengatakan, anak bungsunya sempat ditolak di RSUD Pirngadi dan kemudian dirujuk ke RSUP Adam Malik. Setelah menjalani perawatan intensif selama 15 hari, ESH diperbolehkan pulang.

“Di usus kecilnya ditemukan peluru. Ditunjukkan ke kami, tapi tidak boleh difoto. Bentuknya seperti peluru senapan angin,” ucapnya.

Keluarga korban sudah melaporkan kasus ini ke Polsek Medan Area, dengan nomor laporan LP/B/544/VIII/2025/SPKT/POLSEK MEDAN AREA.

“Anak saya tidak ikut tawuran. Dia hanya main layangan sama kawan-kawannya. Sayangnya, yang kena malah dia, padahal posisinya paling belakang,” kata Pretty.

Selain trauma, keluarga korban juga terbebani biaya operasi sebesar Rp50 juta. Beruntung, pihak rumah sakit memperbolehkan pembayaran secara cicilan Rp1 juta per bulan. Kedua orang tua korban sehari-hari bekerja sebagai pengepul barang bekas.

“Maunya polisi sering patroli di lokasi itu, biar tidak ada lagi kejadian seperti ini. Apalagi dekat rel kereta api, sering ada tawuran. Tapi anak saya tidak ikut tawuran, hanya main layangan di lapangan,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Medan Area, Kompol Dwi Himawan Chandra, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan mengecek laporan tersebut.

“Sebentar saya cek dulu ya,” katanya singkat. (putra/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN