Sunday, August 3, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Pasutri di Sei Mencirim Dipukul Pakai Besi Oleh OTK

journalist-avatar-top
Minggu, 3 Agustus 2025 14.23
pasutri_di_sei_mencirim_dipukul_pakai_besi_oleh_otk

Fatra Joshua Manihuruk dan istrinya Nurhapni Lubis alami luka memar setelah dianiaya OTK. (Foto: Dok. Fatra/Mistar)

news_banner

Deli Serdang, MISTAR.ID

Fatra Joshua Manihuruk, 41 tahun, dan istrinya bernama Nurhapni Lubis, dianiaya oleh tiga Orang Tak Dikenal (OTK) di Dusun VIII, Komplek Romeby, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (27/8/2025).

Tiga orang pria tak dikenal mendatangi pasangan suami istri (pasutri) tersebut dengan membawa besi dan memukuli Fatra dan Nurhapni.

"Kita kan buka toko handphone. Jadi sekitar tiga bulan lalu, ada yang menitipkan handphone sama kita. Terus, ada orang yang mau minta. Kita tidak berikan karena dia bukan yang bersangkutan," katanya saat dihubungi, Minggu (3/8/2025).

Karena tidak diberi handphone tersebut, OTK tersebut mengancam akan mengganggu dan merusak tokonya.

"Sudah beberapa kali diancam dan diteror. Jadi, tanggal 27 Juli itu istri saya cerita terkait kedatangan pria itu. Saya tanya ke warga, katanya pria itu namanya Endang. Dia penjaga malam di daerah situ," ucapnya.

Fatra kemudian mendatangi pos penjaga malam dan menanyakan k seorang pria yang ada di sana mengapa mengancam istrinya. Si pria yang dijumpai Fatra membantah telah mengancam istrinya. Perdebatan sempat terjadi dan pria tersebut meninggalkan lokasi.

"Saya datangi setelah istri saya bercerita. Saya tidak tahu wajah yang mengancam. Jadi, saya ketemu laki-laki di tempat biasa jaga malam. Saya tanya, kamu penjaga malam sini? Dia bingung. Dia nggak kenal saya. Saya tanya kenapa mengancam istri saya. Si pria itu membantah sudah mengancam istri saya dan langsung pergi dia," tutur Fatra.

Setelah kembali ke rumah, Fatra dan istrinya didatangi 3 OTK. Salah satu dari ketiganya adalah orang yang ditemuinya di pos jaga malam.

"Terus dia datangi rumah saya bawa dua orang lain. Ada yang bawa besi. Disitu lah kami dipukul. Kami langsung buat laporan ke Polsek Sunggal," ujarnya.

Menurut Fatra, aksi premanisme dan pemalakan di sekitar lokasi sudah sangat meresahkan warga. Pasalnya, pria yang tidak dikenal tersebut sering meminta uang dengan dalih jaga malam. Terduga pelaku juga selalu membawa senjata tajam.

"Katanya penjaga malam, tapi marak terjadi pencurian di kompleks kami," katanya.

Fatra yang menjadi Ketua RT di kompleks tersebut mengatakan kegiatan jaga malam tidak pernah meminta izin kepadanya.

"Saya sendiri RT di kompleks itu. Mereka kutip tiap bulan. Seharusnya izin dari saya kan. Kalau izin dari desa, berarti desa terlibat. Tap, tidak ada koordinasi atau pemberitahuan ke saya. Warga merasa tidak aman. Marak terjadi pencurian, pemerasan, orang bangun dapur pun diminta uang keamanan," tuturnya.

Fatra berharap polisi segera menangkap pelaku demi keamanan. “Masih sering mereka (tersangka) datang naik motor dan berhenti di depan rumah kami. Dia lihat-lihat. Apa tujuannya seperti itu?” kata Fatra.

Terpisah, Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gunanti Hutabarat, belum memberikan konfirmasi terkait masalah ini. (putra/hm20)

REPORTER: