Mayat Korban Tenggelam di Danau Toba Ditemukan Setelah Dua Hari Pencarian

Tim SAR saat mengevaluasi mayat korban tenggelam. (f:pangihutan/mistar)
Samosir, MISTAR.ID
Setelah dua hari pencarian, jasad korban tenggelam di perairan Danau Toba, tepatnya di Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, akhirnya ditemukan Rabu (11/6/2025).
Korban ditemukan di perairan Tanjung Unta, Nagori Tigaras, Kabupaten Simalungun, yang berjarak sekitar 12 kilometer dari lokasi awal kejadian.
Penemuan ini menjadi akhir dari proses pencarian intensif yang melibatkan Basarnas, personel Polres Samosir, masyarakat setempat, serta relawan dari berbagai desa sekitar.
Menurut informasi dari tim pencari, jasad korban pertama kali terlihat oleh seorang nelayan yang tengah memeriksa jaring di sekitar Pantai Unta, perairan Tigaraksa.
“Saya lihat seperti benda terapung, ternyata setelah didekati itu mayat manusia,” kata nelayan yang pertama kali melihat jasad korban.
Nelayan tersebut segera melaporkan temuan itu dan mengirimkan rekaman video kepada temannya di Samosir, yang kemudian diteruskan ke pihak kepolisian dan Basarnas.
Tak lama berselang, tim gabungan tiba di lokasi untuk melakukan proses evakuasi. Meskipun sempat terkendala oleh gelombang tinggi dan angin kencang, evakuasi berjalan lancar.
Berdasarkan hasil identifikasi wajah, pakaian yang dikenakan, serta ciri fisik, korban dipastikan adalah pria asal Desa Cinta Dame yang dilaporkan tenggelam pada Selasa (10/6/2025).
Tangis haru mewarnai kedatangan jenazah di rumah duka. Istri dan anak-anak korban tampak terpukul, namun tetap bersyukur karena jasad berhasil ditemukan dan dapat dimakamkan secara layak.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pencarian. Meski sudah tiada, setidaknya kami bisa menguburnya dengan layak," ujar salah satu anggota keluarga.
Kepala tim SAR, Hisar Turnip, menjelaskan bahwa kuatnya arus dan angin di Danau Toba kemungkinan besar membawa jasad korban sejauh 12 kilometer dari lokasi tenggelam.
“Ini sering terjadi di perairan luas seperti Danau Toba. Arah angin dan arus bisa membawa korban cukup jauh,” katanya.
Hisar juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang solid antara tim SAR, aparat kepolisian, masyarakat adat, serta relawan. Ia mengimbau warga agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di perairan danau.
"Kami turut berduka cita. Ke depan, keselamatan di danau harus menjadi perhatian serius, terutama bagi warga yang menggunakan perahu tradisional," tuturnya.
Penemuan ini sekaligus menutup rangkaian pencarian yang sempat menyita perhatian luas masyarakat Samosir dan sekitarnya.
Pihak kepolisian memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan menyimpulkan bahwa penyebab kematian murni akibat tenggelam.
Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi dihentikan, dan seluruh personel SAR telah ditarik kembali ke pos masing-masing.
Namun, semangat solidaritas dan gotong royong yang ditunjukkan oleh masyarakat dalam pencarian ini meninggalkan kesan mendalam bagi semua pihak. (pangihutan/hm27)
NEXT ARTICLE
Polda Sebut Ada Dua Kubu Calo Casis di Sumut