Thursday, June 26, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Gempar Selamat jadi Buronan Utama, Masuk DPO Polda Sumut dan Tiga Polres

journalist-avatar-top
Kamis, 26 Juni 2025 16.44
gempar_selamat_jadi_buronan_utama_masuk_dpo_polda_sumut_dan_tiga_polres_

Tiga anggota Gompar setelah ditangkap polisi (f: matius/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Gempar Selamat alias Gompar, warga Tanjungbalai, kini menjadi salah satu buronan paling dicari oleh Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut). Ia telah resmi masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) di Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut, serta di tiga Polres jajaran yakni Polres Batu Bara, Polres Asahan, dan Polres Tanjungbalai.

Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, mengatakan jaringan narkoba yang dikendalikan oleh Gempar Selamat telah beberapa kali masuk dalam daftar buronan di sejumlah wilayah hukum di Sumut.

“Jaringan GS ini sudah berulang kali menjadi DPO, baik di Polda Sumut, Polres Asahan, Polres Tanjungbalai, dan Polres Batu Bara, serta beberapa wilayah lainnya,” ujar Calvijn saat ditemui wartawan di kawasan perairan Tanjungbalai, kemarin.

Calvijn menambahkan, Gompar bukan sekadar pemain lokal. Ia disebut memiliki koneksi langsung dengan pengendali jaringan narkoba luar negeri, khususnya dari Malaysia. Ia diduga kuat sebagai pengendali utama penyelundupan narkotika dari negeri jiran ke Indonesia.

“Yang jelas, GS ini berhubungan dengan pengendali dari luar negeri. Dia menyiapkan kapal sendiri dan sudah menjadi DPO di banyak tempat,” katanya.

Lebih lanjut, Gempar Selamat juga disebut sebagai otak di balik pengiriman 30 kilogram sabu dan lebih dari 2.000 vape liquid mengandung obat keras. Barang haram tersebut diselundupkan oleh tiga tersangka yakni Adun alias Kandar, Amalliddin Manurung alias Lidin, dan All Iskandar alias Ucok.

Menurut Calvijn, Gompar lah yang memberikan uang operasional sebesar Rp3 juta, alat komunikasi berupa handphone, dan alat satelit yang digunakan tersangka Kandar untuk menjemput sabu di perairan perbatasan Malaysia-Indonesia.

Polisi juga telah menyita kapal pukat harimau yang digunakan untuk menjemput narkotika di kawasan perairan. Kapal tersebut diduga milik Gempar Selamat. (matius/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN