Dugaan Penganiayaan Pasca Kegiatan Unesco Geopark Toba di Silahisabungan Dilapor ke Polisi

Jonner Silalahi saat menyampaikan aspirasi saat kegiatan l tim assesor dari UNESCO di Geopark Kaldera Toba Geosite Silahisabungan, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi. (foto: istimewa/mistar)
Dairi, MISTAR.ID
Jonner Silalahi, 52 tahun, warga Desa Silalahi III, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi melaporkan dugaan penganiayaan yang dialaminya ke Polsek Sumbul.
Usai melaporkan kejadian tersebut, kepada Mistar, Jumat (25/7/2025), Jonner Silalahi berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporannya agar hal itu tidak terjadi kembali kepada masyarakat, terutama warga yang menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.
Berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/33/VII/2025/SPKT/Polsek Sumbul/Polres Dairi/Polda Sumut, tanggal 25 Juli 2025. Jonner Silalahi melaporkan dugaan tindak pidana penganiayaan UU nomor 1 tahun 1946 KUHP, pasal 351 ayat (1), kejadian Kamis (24/7/2025) sekitar pukul 13.00 WIB di halaman Hotel Debang Resort.
Jonner mengaku ketika itu hendak menyampaikan aspirasi kepada tim penilai dari Geopark Toba. Kemudian pihak panitia menghalangi dan tidak mengizinkan masuk ke dalam lokasi kegiatan dalam Hotel Debang Resort.
"Aspirasi saya sampaikan dari halaman hotel, lalu kurang lebih berjumlah lima orang diduga dari panitia penilai geopark datang melarang, mengerumuni dan mendorong saya. Disaat itulah saya mengalami penganiayaan dan pipi sebelah kanan mengalami luka goresan yang diduga akibat perbuatan mereka. Atas kejadian itu saya bersama istri resmi melapor ke polisi," kata Jonner.
Adapun aspirasi yang disampaikan Jonner, juga tidak lepas dari sorotan dirinya terhadap kegiatan Geopark Toba yang dinilai hanya seremonial semata, juga tidak ada berdampak sama sekali pada peningkatan ekonomi masyarakat sebagaimana dengan program pemerintah. "Artinya pemerintah dalam geopark toba terlihat gagal menyusul adanya ancaman dikeluarkannya Geopark Toba dari Unesco," ucap Jonner.
Kanit Reskrim Polsek Sumbul, Aipda Poltak Aritonang ketika dikonfirmasi Mistar melalui WhatsApp, Jumat (25/7/2025), membenarkan laporan tersebut dan terlapor masih lidik.
Dikutip dari laman portal Pemerintah Dairi. Tim Asesor dari Unesco melakukan penilaian Geopark Kaldera Toba Geosite Silahisabungan. Tim asesor dari UNESCO tiba di Geopark Kaldera Toba Geosite Silahisabungan, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi untuk melakukan Revalidation atau penilaian kembali kelayakan Geosite yang ada di Silahisabungan.
Wakil Bupati Dairi, Wahyu Daniel Sagala mengatakan Pemkab Dairi akan terus berupaya meningkatkan pengelolaan dan konservasi geopark kaldera Toba, khususnya Geosite Silahisabungan sebagai salah satu destinasi pariwisata geopark. (Manru/hm18)