Tuesday, September 23, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Bayi Meninggal Diduga Akibat Kelalaian, RSUD Sultan Sulaiman Sergai Dilaporkan ke Polda Sumut

Selasa, 23 September 2025 20.25
bayi_meninggal_diduga_akibat_kelalaian_rsud_sultan_sulaiman_sergai_dilaporkan_ke_polda_sumut

Polda Sumut tempat Sudiyanto Siregar melapor. (foto:istimewa/mistar)

news_banner

Sergai, MISTAR.ID

Kasus dugaan kelalaian tenaga medis di RSUD Sultan Sulaiman, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) berujung ke ranah hukum setelah pihak keluarga resmi melaporkannya ke Polda Sumatera Utara (Sumut).

Kasus ini menyoroti dugaan abai dalam penanganan medis yang berakibat hilangnya nyawa seorang bayi.

Didampingi Penasehat Hukum Maruli Tua Saragi SH, keluarga korban membuat laporan resmi, Senin (22/9/2025) sekitar pukul 19.03 WIB. Laporan tercatat dalam STTLP bernomor STTLP/B/1555/IX/2025/SPKT/POLDA SUMUT dengan pelapor bernama Sudiyanto Siregar, warga Dusun IV, Kelapa Tinggi, Kecamatan Sei Bamban, Sergai, yang merupakan ayah dari bayi meninggal tersebut.

Maruli menegaskan, dugaan kelalaian tenaga medis tersebut masuk kategori tindak pidana sebagaimana diatur dalam UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, khususnya Pasal 440 dan/atau Pasal 174 junto Pasal 438.

“Ini bukan sekadar masalah administrasi. Ini menyangkut nyawa manusia dan hak pasien BPJS yang diduga diabaikan. Kami minta aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus ini,” ujarnya, Selasa (23/9/2025).

Kasus bermula saat istri Sudiyanto, Tonggoria Tambun, mengalami kontraksi pada Sabtu (6/9/2025) sekitar pukul 01.30 WIB dan dibawa ke IGD RSUD Sultan Sulaiman. Setelah mendapat tindakan awal, korban dipindahkan ke ruang rawat inap untuk menunggu persalinan. Namun, permintaan keluarga untuk dirujuk ke rumah sakit lain ditolak tenaga medis.

Hingga pukul 07.00 WIB, dokter jaga belum juga melakukan tindakan berarti. Dokter baru datang sekitar pukul 10.00 WIB, dan proses persiapan operasi caesar baru dimulai pukul 10.30 WIB. Tonggoria akhirnya dibawa ke ruang operasi sekitar pukul 11.30 WIB. Sayangnya, bayi dalam kandungan dinyatakan meninggal.

Kasus ini juga memicu aksi unjuk rasa oleh aliansi masyarakat Bakaran Batu di depan Kantor Bupati Sergai, menuntut agar Direktur RSUD Sultan Sulaiman segera dicopot dari jabatannya. (damanik/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN