Friday, June 13, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Akibat Angin Kencang, Dua Nelayan di Samosir Tenggelam dan Satu Selamat

journalist-avatar-top
Selasa, 10 Juni 2025 18.34
akibat_angin_kencang_dua_nelayan_di_samosir_tenggelam_dan_satu_selamat

Warga Bokung Desa Cinta Dame sedang melakukan pencarian korban tenggelam. (f:pangihutan/mistar)

news_banner

Samosir, MISTAR.ID

Dua orang nelayan dilaporkan tenggelam di Perairan Danau Toba, tepatnya di kawasan Bokung, Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Selasa (10/6/2025).

Kedua nelayan diketahui merupakan kakak beradik bermarga Malau, warga setempat yang sehari-hari menggantungkan hidup dari menangkap ikan.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, ketika keduanya sedang mencari ikan menggunakan sebuah sampan kayu tradisional.

Menurut keterangan warga yang ikut dalam pencarian, musibah tersebut dipicu angin kencang yang tiba-tiba menerpa wilayah Perairan Bokung.

“Awalnya cuaca cukup tenang. Namun mendadak angin kencang datang dan menyebabkan sampan mereka oleng hingga terbalik,” ujar seorang warga yang tak ingin disebutkan namanya.

Satu dari dua korban berhasil menyelamatkan diri ke tepian, dan segera mendapat pertolongan dari warga sekitar. Sementara satu korban lainnya hingga kini belum ditemukan dan masih dalam pencarian oleh tim gabungan.

Salah satu saksi mata yang juga ikut dalam proses pencarian mengatakan, upaya pencarian dilakukan secara manual dengan perahu nelayan dan alat seadanya.

“Satu orang bisa diselamatkan dan sudah dibawa ke Puskesmas Simarmata. Yang satu lagi belum tahu di mana,” katanya.

Hingga Selasa (10/6/2025) sore, pencarian masih terus dilakukan dengan melibatkan warga, polisi, dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Samosir.

Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Edward Sidauruk, hadir langsung di lokasi kejadian untuk mengkoordinasikan proses pencarian.

“Kami menerima laporan sekitar pukul 14.30 WIB dan langsung mengerahkan personel ke lokasi,” kata Edward kepada wartawan.

Menurutnya, upaya pencarian akan terus dilakukan hingga korban ditemukan, termasuk dengan mengoordinasikan bantuan dari instansi terkait.

“Kondisi danau cukup berbahaya saat angin kencang datang. Ini jadi pelajaran penting bagi para nelayan untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem,” tutur Edward.

Hingga berita ini diterbitkan, proses pencarian terhadap korban yang belum ditemukan masih berlangsung.

Pihak keluarga korban pun tampak berada di lokasi, berharap korban segera ditemukan dalam keadaan selamat.

Warga sekitar juga terus berdatangan ke lokasi untuk membantu dan memberikan dukungan moril pada keluarga korban. (pangihutan/hm16)

REPORTER: