44 Mahasiswa Ditangkap saat Aksi di DPRD Sumut, BEM SI Ultimatum Segera Bebaskan

Koordinator Pusat BEM SI, Muzammil Ihsan. (foto: istimewa)
Medan, MISTAR.ID
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian yang menangkap 44 mahasiswa dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Sumut, Selasa (26/8/2025).
Koordinator Pusat BEM SI, Muzammil Ihsan, menyebut penangkapan tersebut sebagai bentuk kriminalisasi terhadap kebebasan berpendapat dan memperingatkan tindakan semena-mena aparat bisa memicu gelombang perlawanan mahasiswa secara nasional.
“Penangkapan dan kekerasan yang dilakukan aparat justru menunjukkan adanya upaya pembungkaman terhadap gerakan mahasiswa. Represif kepolisian Sumatera Utara sangat tidak manusiawi,” ujar Muzammil dalam keterangan tertulis yang diterima Mistar, Rabu (27/8/2025).
Muzammil menegaskan aksi mahasiswa merupakan bagian dari hak konstitusional warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum. Ia menuding aparat menggunakan kekerasan sebagai alat kekuasaan untuk meredam kritik terhadap pemerintah.
“Kami tegaskan kepada Kapolda Sumut, segera bebaskan seluruh kawan-kawan yang ditahan. Jangan sampai tindakan sewenang-wenang ini memicu amarah yang lebih besar di kalangan mahasiswa,” katanya.
Tak hanya penangkapan, BEM SI juga menyoroti adanya kekerasan fisik oleh aparat, termasuk aksi penginjakan kepala terhadap salah satu mahasiswa.
“Kami menuntut agar aparat yang melakukan tindakan biadab tersebut segera diproses hukum. Ini pelanggaran HAM berat dan mencoreng nama baik institusi kepolisian. Tidak boleh ada impunitas!” ucap Muzammil.
Baca Juga: Pasca Kerusuhan Unjuk Rasa di DPRD Sumut, BEM USU Minta Kepolisian Bebaskan Rekan Mahasiswa
Menurutnya, aksi kekerasan serupa juga terjadi di Jakarta sehari sebelumnya, menunjukkan pola represi yang sistematis terhadap mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia.
“Kami memperingatkan seluruh kepolisian daerah, jangan sekali-kali menggunakan kekerasan untuk membungkam mahasiswa. Jika terus berlanjut, gelombang perlawanan akan semakin besar dan menyatu dalam solidaritas nasional,” katanya.
BEM SI menyatakan siap menggalang aksi nasional jika tuntutan mereka tidak direspons. Mereka menegaskan demokrasi tidak boleh dikalahkan oleh arogansi kekuasaan. (susan/hm24)
BERITA TERPOPULER









