Jakarta, MISTAR.ID

Nama Riezky Kabah, konten kreator asal Pontianak, kembali menjadi sorotan publik setelah terseret kasus dugaan penghinaan terhadap suku Dayak.

Kontroversi ini bermula ketika Riezky merekam video di depan Rumah Radakng, yaitu rumah adat Dayak, seraya menyebut masyarakat Dayak sebagai penganut ilmu hitam dan mengaitkannya dengan praktik perdukunan.

Pernyataan tersebut dianggap merugikan serta merendahkan martabat komunitas Dayak. Pemuda Dayak Kalbar (PD-KALBAR) melaporkan kasus ini ke Polda Kalimantan Barat pada 9 September 2025.

Ketua PD-KALBAR, Srilinus Lino, menegaskan tudingan Riezky adalah fitnah yang melukai harga diri masyarakat Dayak. Ia memastikan komunitas Dayak adalah pemeluk agama, bukan pengamal ilmu hitam seperti yang ditudingkan.

Berdasarkan laporan tersebut, polisi telah menjadwalkan pemanggilan Riezky untuk pemeriksaan. Jika terbukti melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), ia terancam hukuman penjara maksimal enam tahun dan denda hingga Rp1 miliar.

Profilnya

Pemilik akun TikTok @riezky.kabah tersebut kini berusia 22 tahun dengan nama lengkap Riezky Kabah Nizar. Ia mulai aktif membuat konten sejak 2023, dan kini telah mengumpulkan lebih dari 2,6 juta pengikut, serta 100 juta likes di TikTok.

Popularitasnya sempat melejit berkat gaya komedi yang blak-blakan. Riezky bukan sekali ini saja mendapat kritikan dari netizen. Ia sering menuai kritik karena konten yang dianggap menyinggung kelompok tertentu.

Salah satu ciri khasnya adalah tampil mengenakan seragam SMA meskipun sudah lama lulus, strategi yang disebut-sebut ditujukan untuk menarik audiens remaja.

Kasus penghinaan terhadap guru di awal 2025 menjadi skandal besar pertamanya. Saat itu, ia menyebut guru sebagai pihak yang korup dan tidak pantas dihormati, hingga akhirnya dilaporkan ke aparat.

Kontroversi serupa kembali muncul pada pertengahan 2025, kali ini dengan isu sensitif terkait suku Dayak.

Riezky lahir di Pontianak pada 30 September 2003. Ia pernah menempuh pendidikan di SMAS M Pontianak dan SMAN Pontianak, lalu sempat tercatat sebagai mahasiswa di LSPR Institute of Communication and Business.[]