Wednesday, September 10, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Raker Perdana Menkeu Purbaya: Ketahanan Ekonomi, "Koboi", dan Fokus Anggaran

journalist-avatar-top
Rabu, 10 September 2025 15.56
raker_perdana_menkeu_purbaya_ketahanan_ekonomi_koboi_dan_fokus_anggaran

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan sejumlah hal penting dalam rapat kerja (raker) perdananya bersama Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2025). (foto:tangkapanlayarvideoyt@tvparlemen/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan sejumlah hal penting dalam rapat kerja (raker) perdananya bersama Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2025).

Raker ini menandai babak baru dalam kepemimpinan Kementerian Keuangan, dengan gaya komunikasi dan pendekatan kebijakan yang lebih hati-hati namun tetap tegas.

Ekonomi Indonesia Tetap Tangguh di Tengah Tekanan Global

Dalam paparannya, Menkeu Purbaya menegaskan bahwa perekonomian Indonesia tetap menunjukkan ketahanan meskipun menghadapi tekanan eksternal, seperti kebijakan tarif dari Amerika Serikat.

Pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun 2025 tercatat sebesar 5,12%, menunjukkan daya tahan ekonomi domestik yang solid.

Ia menekankan pentingnya mewaspadai dinamika global, meski ada tanda-tanda pemulihan. Proyeksi pertumbuhan Indonesia dinilai bisa lebih tinggi, didukung proyeksi IMF yang mematok pertumbuhan global sebesar 3% pada 2025 dan 3,1% pada 2026.

Strategi Pertumbuhan Ekonomi dan Target Jangka Menengah

Purbaya menegaskan bahwa pertumbuhan yang berkelanjutan harus dijadikan modal untuk peningkatan lebih lanjut. Target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 sebesar 5,4% dinilai realistis, dengan kontribusi utama dari konsumsi rumah tangga yang diperkirakan tumbuh 5,2%.

Gaya Komunikasi Baru: Tak Lagi “Koboi”

Dalam debutnya sebagai Menkeu, Purbaya tampil lebih hati-hati dibandingkan saat menjabat di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Ia mengakui bahwa gaya bicara sebelumnya—yang sering disebut “koboi”—tidak lagi sesuai.

“Saya tidak akan lagi bicara seperti koboi. Sekarang semua akan disampaikan sesuai dengan naskah resmi kementerian,” ujarnya.

Langkah ini diambil demi menjaga kredibilitas dan akurasi komunikasi di tengah posisi strategis sebagai Menkeu.

Hubungan Hangat dan Aspiratif dengan DPR

Rapat berlangsung dalam suasana yang hangat, bahkan diselingi humor.

Anggota Komisi XI dari PDIP, Harris Turino, menyebut Purbaya sebagai sosok viral meski baru dua hari menjabat.

Harris juga menyoroti tantangan ekonomi seperti PHK, kemiskinan, dan tekanan fiskal, dan berharap Purbaya mampu mendekatkan pertumbuhan ekonomi nasional ke arah 8% sebagaimana harapan Presiden Prabowo.

Menanggapi hal itu, Purbaya menegaskan kembali fokusnya pada pemulihan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja sebagai prioritas utama.

Paparan Anggaran Kemenkeu 2026

Sebagai bagian dari raker, Menkeu memaparkan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan (RKA-Kemenkeu) Tahun 2026.

Total usulan anggaran mencapai Rp 52,02 triliun, naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 47,13 triliun. Tambahan pagu sebesar Rp 4,88 triliun dialokasikan untuk mendukung berbagai program strategis.

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, turut menyampaikan bahwa rasio defisit terhadap PDB dipatok di angka 2,48%, dengan penekanan pada stabilitas finansial dan inklusivitas fiskal, baik di level nasional maupun internasional.

Kesimpulan

Rapat kerja perdana Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memperlihatkan pendekatan baru dalam pengelolaan fiskal nasional: lebih berhati-hati, komunikatif, dan strategis.

Fokus pada ketahanan ekonomi, pengendalian anggaran, penciptaan lapangan kerja, serta kerja sama dengan DPR menjadi fondasi arah kebijakan fiskal ke depan. (berbagaisumber/*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN