Sunday, August 3, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Dukung Wisata dan Digitalisasi Lokal, BI Siantar Dorong Pembayaran QRIS di Becak

journalist-avatar-top
Jumat, 1 Agustus 2025 19.04
dukung_wisata_dan_digitalisasi_lokal_bi_siantar_dorong_pembayaran_qris_di_becak

Pelepasan becak Siantar. (foto: abdi/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Pematangsiantar terus mendorong digitalisasi sistem pembayaran di sektor transportasi tradisional, termasuk pada layanan becak. Langkah ini diambil guna mendukung sektor pariwisata sekaligus mempermudah wisatawan dalam bertransaksi secara non-tunai melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

Kepala KPwBI Pematangsiantar, Muqorobin, mengatakan pihaknya ingin menjadikan becak sebagai bagian dari transformasi digital yang tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal.

“Kami fokus membantu abang-abang becak agar bisa menerima pembayaran lewat QRIS. Anak-anak muda sekarang lebih nyaman transaksi pakai QRIS, dan ini akan mendukung becak menjadi transportasi pariwisata yang modern tanpa kehilangan identitasnya,” ujar Muqorobin, Jumat (1/8/2025).

Menurutnya, teknis implementasi QRIS akan melibatkan perbankan. Para pengemudi becak akan dibuatkan rekening dan kode QRIS pribadi. Sebelum itu, akan dilakukan pengecekan apakah mereka sudah memiliki rekening atau belum.

“Yang penting juga adalah edukasi. Jangan sampai ada penyalahgunaan data. Kami pastikan aspek keamanan data tetap jadi prioritas,” katanya.

Ia berharap program ini bisa mempermudah transaksi wisatawan, serta memperkuat ekosistem pembayaran digital di Pematangsiantar.

Ketua Komunitas Becak Siantar Asli (BSA), Alvin Nasution, mengapresiasi dukungan Bank Indonesia. Ia mengakui saat ini becak Siantar kalah bersaing dengan transportasi online, sehingga pihaknya berinisiatif menjadikan becak sebagai ikon wisata.

“Kami membentuk komunitas untuk menyelamatkan becak Siantar. Sekarang kami sediakan trip wisata yang mengajak pengunjung berkeliling kota sambil menikmati kuliner khas Siantar,” ujarnya.

Alvin menambahkan, menjadikan becak sebagai kendaraan wisata adalah bentuk adaptasi agar tetap eksis di tengah perubahan zaman. “Kami tidak bisa bersaing secara tarif atau kecepatan, tapi bisa dengan nilai budaya dan pengalaman unik,” ucapnya. (abdi/hm24)

REPORTER: