IHSG Menguat pada Akhir Pekan, Rupiah Melemah Dekati 16.500 per Dolar AS

Ilustrasi IHSG. (foto: istimewa/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Di tengah tekanan tajam yang melanda mayoritas bursa saham di Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru mencatat penguatan pada akhir pekan ini. IHSG ditutup naik 0,71% ke level 7.537,76, bergerak melawan arah pasar regional yang didominasi penurunan.
Bursa saham Korea Selatan menjadi yang paling terpukul dengan indeks KOSPI anjlok lebih dari 3 persen. Pelemahan ini dipicu oleh keputusan Amerika Serikat yang menetapkan tarif impor sebesar 15% terhadap produk Korea Selatan.
Ketegangan perdagangan semakin meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif hingga 100 persen kepada China jika negara tersebut tetap membeli minyak dari Rusia.
“Sejauh ini, perpanjangan negosiasi tarif selama 90 hari dinilai pelaku pasar sebagai kemungkinan terjadinya kegagalan dalam negosiasi tersebut. Situasi seperti ini rentan memicu pembalikan arah,” kata Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, Jumat (1/8/2025).
Namun, IHSG justru bergerak di luar pola umum. Menurut Gunawan, penguatan sejumlah saham unggulan seperti BMRI, BBCA, AMMN, BBRI, dan BRPT menjadi pendorong utama kinerja indeks hari ini. Selain itu, rilis data ekonomi domestik turut mendukung penguatan pasar.
“Dimana data neraca perdagangan merealisasikan angka sebesar 4.11 Miliar US Dolar pada bulan Juni,” tuturnya.
Laju inflasi domestik juga menjadi sorotan. Data terbaru menunjukkan inflasi sebesar 0,3 persen pada bulan Juli, sedikit lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yang berada di kisaran 2 persen secara tahunan.
Sementara itu, nilai tukar Rupiah mengalami tekanan dan ditutup melemah di level Rp16.490 per dolar AS. Melemahnya Rupiah disebabkan oleh penguatan dolar AS yang didukung oleh berbagai sentimen global.
Di sisi lain, harga emas dunia relatif stabil di kisaran US$3.295 per troy ons atau setara dengan Rp1,75 juta per gram. “Emas masih menanti pidato Gubernur Bank Sentral AS yang akan menjadi penentu pergerakan harga emas kedepan,” ucapnya. (Susan/hm18)