Wednesday, November 5, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Cabai Asal Jawa Bantu Kendalikan Harga, BPS: Inflasi Tahunan Masih Tinggi

Mistar.idRabu, 5 November 2025 09.17
EH
AA
cabai_asal_jawa_bantu_kendalikan_harga_bps_inflasi_tahunan_masih_tinggi

Kepala BPS Sumut, Asim Saputra. (Foto: Amita/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Asim Saputra, menyebutkan upaya pemerintah Kota Medan mengendalikan inflasi selama Oktober 2025 dengan menyediakan pasokan cabai merah dari Pulau Jawa memberikan dampak positif.

Dijelaskan Asim, jika dilihat dari sisi andil inflasinya, cabai merah itu sudah turun jauh dari 0,85 persen sekarang hanya 0,16 persen.

“Penurunan menunjukkan bahwa masyarakat tidak hanya mengonsumsi cabai gunung, tetapi cabai yang kita datangkan dari Jawa juga sudah mulai banyak di pasar. Varian cabai yang ada di pasar membuat masyarakat memiliki banyak pilihan,” ujar Asim, Rabu (5/11/2025).

Meskipun inflasi bulanan (m-to-m) dapat dikendalikan, Asim mengakui bahwa inflasi tahunan (y-on-y) Sumut yang berada di atas 4 persen masih jauh di atas target nasional yaitu 1,5 persen hingga 3 persen.

"Usaha pengendalian inflasi itu harus konsisten dan harus dilakukan secara persisten, tidak boleh kendur. Sehingga nanti pada saat momen-momen hari raya besar, misalnya di Desember, kita bisa menikmati harga yang lebih murah lagi," ucapnya.

Asim merinci komoditas yang menjadi pendorong dan peredam inflasi (y-on-y) pada Oktober 2025, yaitu beras, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, daging babi, daging ayam ras, sabun detergen bubuk, telur ayam ras, dan sabun cair/cuci piring.

Meski menjadi penyumbang inflasi, komoditas kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga menjadi peredam inflasi (m-to-m) pada Oktober 2025, seperti bawang merah 0,03 persen, cabai rawit 0,03 persen, tomat 0,02 persen, dan beras 0,01 persen.

Kemudian secara historis, deflasi beras secara bulanan pada Oktober 2025 ini lebih dalam dibandingkan September 2025, menunjukkan tren perbaikan harga.

Secara nasional, Asim menyebutkan 23 provinsi mengalami deflasi pada Oktober 2025, dengan deflasi terdalam terjadi di Sulawesi Tenggara sebesar 3,44 persen dan inflasi tertinggi di Kalimantan Tengah 1,09 persen. (hm20)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN