Wednesday, August 13, 2025
home_banner_first
EKONOMI

BPS Sumut: Petugas Sensus Ekonomi 2026 Sudah Terdata

journalist-avatar-top
Rabu, 13 Agustus 2025 14.28
bps_sumut_petugas_sensus_ekonomi_2026_sudah_terdata

Statistik Ahli Utama BPS Sumut, Misfaruddin. (Foto: Amita/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) akan merekrut ribuan petugas yang sebelumnya sudah terdata dan berasal dari masyarakat sebagai petugas Sensus Ekonomi 2026.

"BPS bukan baru merekrut mitra, tapi kami sudah lakukan seleksi sebelumnya. Kami tanamkan untuk mendata apa adanya, apapun itu. Untuk kuantitas orang, sekarang masih dirancang makanya ada sosialisasi," kata Statistik Ahli Utama BPS Sumut, Misfaruddin, Rabu (13/8/2025).

Misfaruddin mengatakan tidak menutup kemungkinan mahasiswa yang ingin menjadi petugas sensus terlibat. Namun, harus sudah terdata di database mitra.

"Sekarang harus ada perjanjian kerja. Kemudian pada saat mitra ke lapangan, mereka libur atau tidak? Kalau mereka lagi kuliah dan jadi petugas, pasti agak sulit. Apa lagi setelah ke lapangan mahasiswa tersebut izin ada ujian dan tugas lainnya dari kampus," ucapnya.

Misfaruddin meminta seluruh pelaku usaha dan asosiasi mendukung penuh pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026. Data yang valid dan akurat dari sensus sangat krusial bagi pembangunan daerah.

Misfaruddin menekankan, data yang tidak sesuai dengan kondisi riil di lapangan akan berdampak negatif pada perencanaan pembangunan.

"Kami ingin membangun Sumut dengan data yang valid, aktual, dan sesuai apa adanya. Mari dukung sensus ini agar data yang kami kumpulkan bisa menggambarkan potensi Sumut secara utuh," ujarnya.

Untuk mencapai hasil maksimal, BPS telah merancang sosialisasi sejak tahun 2024. Persiapan ini mencakup pemetaan wilayah dan pengujian kuesioner yang akan digunakan.

Selain itu, Misfaruddin memastikan bahwa data yang dikumpulkan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan disebarkan dalam bentuk data makro.

"Yakinlah, data tidak akan disebar secara individu, apalagi data perusahaan. Yang ada hanya secara makro," tuturnya. (amita/hm20)

REPORTER: